Jumat, 28 Februari 2014

Memorabilia Kota Jakarta - Menu Restoran Ramayana di Hotel Indonesia (HI) dari awal berdirinya Hotel ini di awal th.1960an.





Menu Restoran Ramayana - Hotel Indonesia Jadul dari awal berdirinya Hotel ini di awal th.1960an.
Ukuran: Folio. Kondisi: foxing/kekuningan, maklum sudah jadul/antik.
Sangat menarik untuk dipajang di Rumah Makan / Restoran anda dengan Tema Vintage Jakarta Memorabilia.

Hotel Indonesia adalah hotel berbintang pertama yang dibangun di Jakarta, Indonesia.
Hotel ini diresmikan pada tanggal 5 Agustus 1962 oleh Presiden RI Pertama, Soekarno
untuk menyambut Asian Games IV tahun 1962.
Bangunan Hotel Indonesia dirancang oleh arsitek Abel Sorensen dan istrinya, Wendy, asal Amerika Serikat. Menempati lahan seluas 25.082 meter persegi, hotel ini mempunyai slogan A Dramatic Symbol of Free Nations Working Together.

Ketika Asian Games 1962 digelar di Jakarta, Hotel Indonesia menjadi pusat informasi untuk para atlet Asia, para seniman, pengamat, dan tamu negara. Tamu negara yang pernah menginap antara lain Pemimpin Kamboja Pangeran Norodom Sihanouk dan Presiden Filipina Diosdado Macapagal.

Hotel ini memiliki karakter khas Indonesia. Patung Dewi Sri karya Trubus dipajang di halaman depan hotel. Juga relief batu pahat berukuran 24 m x 3 m karya Sanggar Sela Binangun dari Yogyakarta. Ada pula mosaik karya seniman Gregorius Sidharta, yang dipasang di Restoran Ramayana.
Hotel Indonesia memainkan peranan memajukan kegiatan seni dan budaya Indonesia dengan menggelar rutin pertunjukan musik dan teater. Teguh Karya pernah menjadi manajer panggung Hotel Indonesia. Slamet Rahardjo dan Rima Melati sering manggung di sini.

Kalangan berada di Jakarta menggunakan Hotel Indonesia sebagai tempat ”rendezvous”. Pada pertengahan tahun 1970-an, Nirwana Supper Club yang ada di teras tertinggi Ramayana Wing menjadi pilihan utama kaum elite Jakarta.

Hotel ini ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemda DKI dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 tanggal 29 Maret 1993.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Harga: (sudah termasuk ongkos kirim via TIKI JNE atau Pos Indonesia).
Bingkai / Frame tidak termasuk, hanya untuk display saja.
Karena kalau termasuk bingkai, ongkos kirim akan menjadi terlalu mahal.
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan hub. 0813.1540.5281
atau e-mail: neneng1971@yahoo.com
Sudah Terjual

Rabu, 26 Februari 2014

Celadon motif Naga, ukuran besar diameter 40 cm

















Celadon motif  Naga, ukuran besar diameter 40 cm
Berasal dari pajangan di sebuah rumah tua milik seorang Menteri di jaman Soekarno. 
Celadon adalah warna glasir yang digunakan untuk porselen.
Teknik ini dapat ditelusuri kembali ke Dinasti Shang (1600 SM - 1046 SM) di Cina Selatan.
Teknik ini menyebar daerah lainnya di Cina dan kemudian ke Korea Selatan, Thailand dan Jepang.

Celadon dapat diproduksi dalam berbagai warna, termasuk putih, abu-abu, biru dan kuning, tergantung padaketebalan glasir diterapkan, jenis tanah liat yang diterapkan dan glasir yang tepat. Nuansa paling terkenal adalah warna hijau pucat sampai hijau intens, sering untuk meniru nuansa warna hijau Jade / Giok.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas
click pada gambar yang akan dilihat.



Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan hub. 0813.1540.5281
atau e-mail: neneng1971@yahoo.com.
Sudah Terjual

Rabu, 12 Februari 2014

4 bh. (2 gandeng/pair) Perangko Masa Revolusi / Interim Periode 1945-49

Untuk Filatelis / Kolektor Perangko langka Indonesia

4 bh. Perangko th.1947 Cetak Tindih Kotak dan Nilai baru R 5 diatas 15 Sen

Tahun 1945-1949: Masa Perang Mempertahankan Kemerdekaan
Dalam suasana Perang, pelayanan Pos Indonesia dengan mempergunakan prangko Indonesia tetap bisa diselenggarakan, walaupun hanya didua pulau saja, yaitu  Jawa dan Sumatra.

Karena blokade tentara Belanda maka koordinasi antara pelayanan Pos di Jawa dan Sumatra tidak bisa dilaksanakan dan masing-masing akhirnya memutuskan untuk mencetak prangko sendiri-sendiri, dan menetapkan kebijaksanaan dan tarif  pos berbeda satu dengan yang lain. Suasana perang membuat perekonomian rakyat Indonesia hancur dan mengakibatkan inflasi yang hebat. Semuanya terekam dalam prangko-prangko yang diterbitkan pemerintah Indonesia pada waktu itu.

Kesulitan hidup yang diderita oleh seluruh bangsa Indonesia membuat hanya sebagian kecil dari total prangko yang dicetak pada masa itu yang terselamatkan sampai dengan saat ini. Kelangkaan membuat prangko-prangko dan benda-benda Filateli dari masa th.1945 s/d 1949 sangat menarik untuk di koleksi, walaupun dicetak dengan proses cetak yang sangat sederhana diatas kertas berkualitas rendah.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan hub. 
0813.1540.5281
atau e-mail: neneng1971@yahoo.com.
Sudah Terjual

7 bh. Perangko Masa Revolusi / Interim Periode 1945-49

Untuk Filatelis - Kolektor Perangko langka Indonesia

3 bh. Perangko Presiden Soekarno th.1947 dengan Cetak Tindih Nilai Baru
dan 4 bh. Perangko Tanpa Fonds Kemerdekaan th.1946-47


Tahun 1945-1949: Masa Perang Mempertahankan Kemerdekaan
Dalam suasana Perang, pelayanan Pos Indonesia dengan mempergunakan prangko Indonesia tetap bisa diselenggarakan, walaupun hanya didua pulau saja, yaitu  Jawa dan Sumatra.

Karena blokade tentara Belanda maka koordinasi antara pelayanan Pos di Jawa dan Sumatra tidak bisa dilaksanakan dan masing-masing akhirnya memutuskan untuk mencetak prangko sendiri-sendiri, dan menetapkan kebijaksanaan dan tarif  pos berbeda satu dengan yang lain. Suasana perang membuat perekonomian rakyat Indonesia hancur dan mengakibatkan inflasi yang hebat. Semuanya terekam dalam prangko-prangko yang diterbitkan pemerintah Indonesia pada waktu itu.

Kesulitan hidup yang diderita oleh seluruh bangsa Indonesia membuat hanya sebagian kecil dari total prangko yang dicetak pada masa itu yang terselamatkan sampai dengan saat ini. Kelangkaan membuat prangko-prangko dan benda-benda Filateli dari masa th.1945 s/d 1949 sangat menarik untuk di koleksi, walaupun dicetak dengan proses cetak yang sangat sederhana diatas kertas berkualitas rendah.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan hub. 
0813.1540.5281
atau e-mail: neneng1971@yahoo.com.
Sudah Terjual

Minggu, 09 Februari 2014

Poster kuno th.1950 ukuran besar, Tanda Pangkat Angkatan Laut Republik Indonesia

Tanda Pangkat Angkatan Laut Republik Indonesia

Tanda Pangkat Upatjara dan Harian Perwira

Tanda Pangkat Upatjara dan Harian Perwira

Kapten dan Major

Letnan Kolonel dan Kolonel

Laksamana Muda dan Laksamana

Laksamana Besar dan Laksamana Tertinggi

Tanda Korps dan Tanda Pangkat Bintara

Tanda2 Pet dan Tanda Pangkat Rendahan

Cap pada bagian bawah Poster:
Komando Daerah Maritiem Surabaja
Bagian Penerangan

Kode cetakan: Grafica 645-'50
Cetakan yang ke 645, dicetak tahun 1950

Poster kuno th.1950, Tanda Pangkat Angkatan Laut Republik Indonesia.
Tanda Pangkat Angkatan Laut saat ini sudah banyak mengalami perubahan,
silahkan lihat dan click pada link dibawah ini:

Ukuran besar: Lebar lebih dari setengah meter (57 cm x 43,5 cm)
Kondisi: bagus, tidak ada robek atau kotor. Ada foxing/kekuningan, maklum barang sudah jadul.
Dalam kedaan terlipat empat sebagaimana aslinya dari jaman doeloe.
Sangat historis dan indah setelah diberi bingkai / frame dan dipajang di ruang tamu,
dan akan menjadi pusat perhatian dari setiap tamu yang datang ke rumah anda.

Tanda kepangkatan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut 
adalah daftar tanda pangkat yang digunakan di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut hingga saat ini. Sebagaimana di angkatan lainnya, kepangkatan terdiri dari Perwira, Bintara dan Tamtama.

Tanda kepangkatan di bawah mengikut dari pakaian dinas yang digunakan. Di antaranya adalah Pakaian Dinas Upacara (PDU), Pakaian Dinas Harian (PDH) dan Pakaian Dinas Lapangan (PDL). Masing-masing pakaian dinas dan atributnya telah diatur dalam peraturan TNI. Tanda kepangkatan sendiri dalam beberapa hal terbagi dua, yaitu yang memegang komando (ada garis merah di pinggir atau tengah) dan staf biasa.

Pada tanda pangkat perwira menengah dan pertama ditambahkan lambang kesatuan atau kecabangan yang ada di TNI Angkatan Laut. Khusus untuk Korps Marinir, sebutan pangkat mengikuti sebutan pangkat di TNI Angkatan Darat, tetapi tanda pangkatnya tetap mengikuti angkatan laut.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Harga 250 rb. (sudah termasuk ongkos kirim via TIKI JNE atau Pos Indonesia)
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan hub. 0813.1540.5281
atau e-mail: neneng1971@yahoo.com.
Sudah Terjual