Rabu, 17 September 2008

Buku Kuno dari Jaman Belanda (Nederlandsch Indie) - "1909 - 1936 Kehidupan Puteri Mahkota Juliana dalam Gambar Foto"



Prinses Juliana (th.1915)

Sebuah Foto yang sangat terkenal dan banyak dipublikasikan sampai sekarang,
Ratu Wilhelmina dan Puteri Juliana pada th.1915

Puteri Juliana bersama Ayah dan Ibunya,
Ratu Wilhelmina dan Pangeran Hendrik (th.1923)

Keluarga Kerajaan pada th.1930, dari kiri ke kanan;
Ibusuri Ratu Emma, Puteri Juliana, Pangeran Hendrik, Ratu Wilhelmina


Prinses Juliana pada hari Ulang Tahunnya yang ke 22

Prinses Juliana (Oktober 1933)






"1909 - 1936 Het leven van onze Kroonprinses in Beeld" atau dalam bahasa Indonesia "Kehidupan dari Puteri Mahkota kita dalam Gambar 1909-1936".

Buku ukuran besar: 34 cm. x 24 cm. Terdiri dari 96 halaman yang keseluruhannya adalah gambar foto dengan sedikit keterangan (footnote), di cetak dalam kertas tebal pada setiap halamannya. Buku ini mengenai kehidupan Puteri Juliana sejak masih bayi (lahir th.1909) sampai ketika berumur 27 tahun (th.1936) saat pertunangannya dengan Pangeran Bernhard. Waktu itu Ratu Belanda adalah Wilhelmina yang adalah ibu dari Puteri Juliana yang masih sebagai Puteri Mahkota. Buku ini diterbitkan th.1936 untuk memperingati pertunangan antara Puteri Juliana dengan Pangeran Bernhard pada 8 September 1936. Dicetak dalam ukuran besar (Folio) dan kertas tebal yang mewah setiap halamannya, berisi lebih dari seratus bh. gambar2 foto tentang keluarga kerajaan Belanda di masa itu yang sangat eksklusif. Gambar Foto berukuran besar, sehingga karena ukurannya yang besar bisa di frame atau di pajang di dinding.

Silahkan lihat gambar diatas untuk gambaran dari keseluruhan isi buku. Buku ini dicetak terbatas (limited edition) untuk kalangan "high society" dan pejabat-pejabat tinggi Kerajaan Belanda di masa itu.

Kemungkinan sekali buku kuno ini hanya satu-satunya yang masih ada (masih exist) di Indonesia dan hanya tersisa sedikit yang masih exist di Negeri Belanda sendiri. Buku ini berasal dari cucu seorang keturunan Belanda di Depok, Jawa Barat yang terkenal masih banyak keturunan Belanda nya (daerah Depok Lama). Menurutnya kakeknya (alm.) dulu adalah staf dari bagian rumah tangga (household), dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda (Nederlandsch Indie) Tjarda van Starkenborgh Stachouwer yang menjabat dari th.1936-1942. Jabatannya sebagai Gubernur Jenderal berakhir ketika ia menyerahkan kekuasaan Belanda atas Nederlandsch Indie kepada pemimpin pasukan Jepang Jend. Hitoshi Imamura pada 9 Maret 1942. Menurutnya, pemilik asli buku ini adalah isteri dari Sang Gubernur Jenderal sendiri yaitu Mrs. C. Tjarda van Starkenborg Stachouwer-Marburg.

Ratu Juliana Louise Marie van Oranje-Nassau (1909 - 2004) adalah Ratu Kerajaan Belanda dari tahun1948 sampai 1980, ketika putrinya Ratu Beatrix naik takhta. Juliana menikah dengan Bernhard zur Lippe Biesterfeld pada 1937 dan mendapatkan empat anak Beatrix (1938), Irene (1939), Margriet (1943) dan Marijke (1947). Ratu Juliana mengambil alih takhta dari ibunya Ratu Wilhelmina antara tahun 1947 – 1948. Pada 27 Desember 1949, ia secara resmi menyerahkan kedaulatan Hindia Belanda kepada delegasi Indonesia pimpinan Mohammad Hatta dalam pertemuan di Istana Dam, Amsterdam. Selanjutnya, kaum Belanda totok dan Indo di Nusantara diberikan waktu dua tahun untuk memutuskan tetap berkewarganegaraan Belanda atau menjadi warga Indonesia.

Di antara rakyat Belanda, ia sangat populer karena gaya yang tidak terlalu formal. Tetapi putrinya malah lebih formal daripada beliau yang diwarisinya dari bapaknya; Prins Bernhard. Ratu Juliana pernah ke Indonesia pada tahun 1972 sambil membawa oleh-oleh antara lain naskah manuskrip Kakawin Nagarakertagama. Naskah lontar ini berasal dari Lombok dan dijarah oleh tentara KNIL pada tahun 1894.

Meski telah mengundurkan diri dari politik sejak tahun 1980, beliau masih aktif di bidang sosial sampai tahun 1995. Pada tanggal 20 Maret 2004, ia meninggal pada usia 94 tahun.


Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. e-mail:
neneng1971@yahoo.com atau Hub. 021.9471.2076

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
silahkan click pada gambar yang akan dilihat.

Sudah Terjual

Kamis, 11 September 2008

Buku "Lukisan Revolusi 1945 - 1950", Lebih dari 1000 bh. Gambar Foto Authentik dari Masa Revolusi 1945-1950, Buku Kuno yang Langka!













"Lukisan Revolusi 1945 - 1950", buku kuno yang langka
dengan terdapat lebih dari 1.000 (seribu) bh. gambar foto authentik
dari Masa Revolusi th.1945-1950.
Buku diterbitkan oleh Kementerian Penerangan pada th.1950 dengan
Kata Sambutan langsung oleh Paduka Jang Mulia Presiden Republik Indonesia.

Dalam buku ini bisa didapatkan fakta sejarah yang sesungguhnya
(belum di manipulasi/di belokkan), karena buku ini terbit di masa
ketika sejarah itu sendiri sedang berlangsung.
Banyak hal yang di masa sekarang ini jadi perdebatan (oleh Roy Suryo cs.),
seperti teks lagu resmi kebangsaan "Indonesia Raya".
Lagu "Indonesia Raya" dalam versi selengkap2nya ada di buku ini, lengkap dengan keterangan2 dan juga keterangan penciptanya Wage Rudolf Supratman.
Mengenai pemimpin pemberontakan PETA di Blitar Suprijadi, dimana
saat ini ada orang bernama Andaryoko yang setelah sekitar 60 tahun menghilang muncul lagi dan mengaku Suprijadi.
Anda bisa melihat foto Supriyadi 60 tahun lalu yang ada di buku ini, apakah ada mirip dengan Andaryoko?

Lengkap dengan keterangan2 dan foto2 lainnya tentang PETA di Blitar pada masa itu.
Peristiwa Surabaya 10 November 1945 yang kemudian menjadi "Hari Pahlawan", terekam jelas pada banyak foto2 di buku ini lengkap dengan foto2 di medan perang dan Bung Tomo berpidato dll.
Foto Bung Karno pada saat membacakan teks Proklamasi dan
lengkap dengan foto dari Teks Proklamasi tsb.
Masih banyak terdapat Foto2 langka masa lalu bukti sejarah seperti peristiwa "Bandung Lautan Api", 40.000 rakyat korban Westerling di Makassar, surat terakhir Wolter Monginsidi sebelum ditembak mati Belanda, Pemberontakan Muso di Madiun dll. Dengan begitu banyaknya foto2 yang terdapat di buku ini, total terdapat lebih dari 1.000 bh. foto2 kuno authentik dari masa tsb.
Silahkan melihat gambar diatas untuk gambaran dari isi keseluruhan buku.
Tebal buku sekitar 450 halaman lebih, ukuran besar dan kondisi buku masih baik.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
silahkan click pada gambar yang akan dilihat.

Pengiriman ke luar kota, tambahkan ongkos kirim
sesuai tarif dari TIKI (Titipan Kilat).
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. e-mail:
neneng1971@yahoo.com
atau Hub. 021.9471.2076 (Esia)
Sudah Terjual

Minggu, 07 September 2008

Buku Kuno Indonesia cetakan th.1915, dari Jaman Belanda, Satoe Iboe Tiri Jang Dengki Hati - 3 Buku / Jilid Tamat








Buku Kuno Indonesia dari Jaman Belanda cetakan th.1915,
"Satoe Iboe Tiri Jang Dengki Hati" - 3 Buku / 3 Jilid Tamat.
Boekoe ini ada satoe karja Originil dengen segala lika-likoenja,
serta saja anggep bisa mendjadiken taoeladan.

Di tjitak dan Di djoeal oleh:
Drukkerij Tjiong Koen Bie
Pintoe Besar - Batavia
1915.

Prihal penghidoepannja Oeij Hoei Nio sio-tjia
selaloe dapet pitena bagimana heibat
oleh iboe tirinja, toch kemoedian ia djadi
sangat beroentoeng. Achirnja iboe tiri itoe
djadi bintjana dari kadosaannja jang ia
soeda berboeat.

Pengiriman ke luar kota, tambah ongkos kirim secukupnya saja,
sesuai tarif dari TIKI (Titipan Kilat).
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. e-mail:
neneng1971@yahoo.com
atau Hub. 021.9471.2076Sudah Terjual