Minggu, 28 Desember 2008

Almanak Kuno Th.1900-1901 dari Masa Kolonial Belanda di Indonesia (Nederlandsch Indie), sudah berumur 107-108 tahun. Kondisi masih bagus!








Ini adalah Almanak Kuno Th.1900-1901 dari Masa Kolonial Belanda di Indonesia
(Nederlandsch Indie), dan sudah berumur 107-108 tahun!
Almanak dalam arti adalah Kalender atau Penanggalan yang biasanya dipasang di dinding ruangan.

Almanak / Kalender Penanggalan dinding yang telah berumur 107 tahun sangat langka,
mungkin hanya satu ini yang masih tersisa (exist).
Terdapat 4 jenis penanggalan sekaligus, Boelan Belanda, Boelan Melajoe, Boelan Djawa, dan Hitung-hitungan Pranata Mangsa, jadi ada hitung-hitungan primbonnya juga.

Terdiri dari 24 lembar atau 48 halaman, ukurannya cukup besar: 27,5 cm X 19,5 cm.
Kondisi Almanak masih bagus, jilid utuh, halaman lengkap, terdapat sedikit noda penuaan dibagian bawah dari Almanak (lihat gambar).
Almanak ini digunakan oleh para petani tempo doeloe di pulau jawa,
untuk mendapatkan musim tanam yang cocok.

Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas,
silahkan click pada gambar yang akan di lihat.

Sudah Terjual

Kamis, 18 Desember 2008

Intermezzo - Santai Sejenak


2 bh. Rahasia Terkenal yang di bawa ke liang kubur


Axel Erlandson

1884 - 1964













Erlandson mulanya adalah seorang petani, ia membuat persilangan
dan membentuk batang pohon sebagai hobi.
Selama beberapa dasawarsa kemudian, ia berlatih merancang pohon
untuk dikembangkan menurut bentuk yang di inginkannya.

Ia melakukan percobaan pada bentuk pohon dengan membuat bentuk hati,
bentuk kursi, bentuk zigzags, lingkaran, sangkar burung,
menara, bingkai lukisan dan tangga.
Erlandson menemukan bahwa pohon-pohonnya telah menjadi suatu hiburan yang terkenal dan memutuskan untuk menciptakan "Sirkus Pohon" miliknya.
Erlandson tidak pernah membocorkan rahasia dari teknik nya
dalam membuat pohon dalam bentuk aneh.
Dia selalu melakukan pekerjaan dibalik layar untuk perlindungan terhadap orang-orang dan mata-mata yang ingin mengetahui rahasia nya.
Erlandson meninggal pada tahun 1964 dan membawa serta bersamanya
ke liang kubur, prosedur rahasia luar biasa yang digunakan untuk
membentuk pohon dalam berbagai bentuk yang aneh.


-------------------------------------------------------------------------------------------------

Antonio Stradivari

1644 – 1737



Stradivari adalah seorang Italia di abad 17, pembuat alat musik

seperti Biola, Cello, Gitar dan Harpa.
Selama berabad-abad para Ilmuwan dan Sejarahwan telah berusaha
menemukan rahasia Stradivari dalam membuat alat musik.


Peralatan riset modern terkini seperti scanning laser di gunakan
para ilmuwan untuk menguji teori dalam pembuatan
bagian perut dan bagian punggung dari alat instrumen musiknya.
Bisa menemukan frekwensi dan resonansi dari alat musik tsb.
adalah suatu faktor yang paling penting bagi para ilmuwan.
Lem dan pernis yang digunakan oleh Stradivari juga telah di analisa dengan sangat teliti,

apakah juga membentuk suara dan kualitas dari instrument musik buatannya.


Para ahli memutuskan bahwa tetap tak ada konsensus mengenai faktor
yang paling dominan untuk menjelaskan kualitas suara yang superior
dari instrumen musik buatan Stradivarius.
Kemungkinan sekali hal itu merupakan kombinasi dari semuanya
dan merupakan suatu hal yang belum diketahui hingga saat ini.


Di perkirakan (estimated), Stradivari telah membuat sekitar 1100 instrument alat musik.
Saat ini hanya tersisa 650 instrument yang masih exist, termasuk sekitar 500 Biola.
Sebuah instrument/alat musik buatan Stradivari, saat ini bernilai ratusan ribu US dolar
sampai jutaan US dolar.

Biola Stradivarius yang dibuat pada tahun 1680 an atau pada Periode Brescian dari Stradivari, bernilai beberapa ratus ribu US dolar atau lebih pada harga di pelelangan internasional saat ini.

Tapi kalau instrument musik tsb. dibuat pada “Masa Keemasan” (Golden Period)

dari Stradivari yaitu th. 1700 – 1720, akan bernilai beberapa juta US dolar saat ini (tergantung dari kondisi instrument musik tsb.)


Walaupun dengan harga yang menjulang tinggi seperti itu, instrument musik buatan Stradivari jarang muncul di pelelangan, karena jarang mau dijual / dilepas oleh pemiliknya.

Harga tertinggi dari sebuah instrument musik Stradivarius pada sebuah pelelangan umum internasional adalah “The Christian Hammer”. buatan th.1707, yang terjual dengan harga

US$ 3.544.000,- (Tiga Juta Lima ratus ribu US dolar lebih), pada tgl 16 Mei 2006 yang lalu.


Senin, 15 Desember 2008

Medali Perak Postpaar Bank dari jaman Belanda - Nederlandsch Indie



Ini adalah Medali Perak yang di pakai / disematkan di bagian dada oleh pejabat Bank Postpaarbank yang biasanya adalah orang Belanda.
Bagian belakang medali terdapat semacam Nomor Induk pegawai.
Medali dari jaman Nederlandsch Indie ini cukup langka, karena hanya diterbitkan untuk
pegawai dari Bank Postpaarbank saja dan terbuat dari perak.

PostpaarBank lahir ketika rakyat Indonesia tengah "getol" merebut kemerdekaan

dari tangan Belanda.

Sekitar th.1897, berdirilah Bank Postspaarbank yang merupakan cikal bakal Bank BTN saat ini. Postpaarbank berkedudukan di Batavia (Jakarta) yang didirikan untuk mendidik masyarakat pada saat itu agar gemar menabung.

Melalui Postspaarbank, masyarakat diperkenalkan lembaga perbaikan secara luas. Meskipun tentunya sistem perbankan yang ada pada saat itu tidak sama dan jauh dari sempurna bila dibandingkan dengan sistem perbankan saat ini.

Sampai akhir 1931, peranan Pospaarbank dalam penghimpunan dana masyarakat terus menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik.

Hal tersebut terbukti dengan semakin banyaknya minat masyarakat

pada saat itu untuk menaruh atau menyimpan uangnya di Bank.

Sampai dengan akhir 1939, Postpaarbank telah berhasil menghimpun

dana masyarakat sebesar 5,4 juta Gulden.

Sebuah jumlah yang besar pada masa itu.


Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas,

click pada gambar yang akan dilihat.


Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,

pengiriman barang, cara pembayaran dll.

silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com

atau Hub. HP. 021.9471.2076 (Esia).

Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim

untuk biaya TIKI (Titipan Kilat).


Sudah Terjual

Senin, 08 Desember 2008

8 bh. Iklan Bioskop Tempo Doeloe, th.1950 an









8 bh. Iklan Bioskop Tempo Doeloe, sekitar akhir th.1950 an.

Ini adalah iklan yang di pajang di etalase untuk display dari film yang sedang diputar.

Etalase display biasanya terletak di dekat pintu masuk bioskop.

Pemiliknya yang dulu mengatakan, ke 8 bh. iklan bioskop ini berasal dari

bioskop Astoria di Jakarta yang terkenal dengan film-film koboi nya

pada akhir th.1950 an sampai dengan th.1960 an.

Ukuran lumayan besar: 27,5 cm X 10 cm.

Terbuat dari kertas karton yang agak tebal.


Per film an di Indonesia sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda.

Film-film yang diputar di dalam bioskoop tempo dulu adalah film gagu alias bisu atau tanpa suara. Biasanya pemutaran di iringi musik orkes, yang ternyata jarang "nyambung" dengan film.


Beberapa film yang kala itu yang menjadi favorit masyarakat adalah Fantomas, Zigomar, Tom Mix, Edi Polo, Charlie Caplin, Max Linder, Arsene Lupin, dll.

Bioskop jaman dulu bermula di sekitar Lapangan Gambir (kini Monas).

Bangunan bioskop masa itu menyerupai bangsal dengan dinding dari gedek dan beratapkan kaleng/seng. Setelah selesai pemutaran film, bioskop itu kemudian dibawa keliling ke kota yang lain. Bioskop ini di kenal dengan nama Talbot (nama dari pengusaha bioskop tsb).


Bioskop lain diusahakan oleh seorang yang bernama Schwarz.

Tempatnya terletak di Kebon Jahe, Tanah Abang.

Sebelum akhirnya hancur terbakar, bioskop ini menempati

sebuah gedung di Pasar Baru. Ada lagi bioskop yang bernama De Callone

(nama pengusahanya) yang terdapat di Deca Park.

De Callone ini mula-mula adalah bioskop terbuka di lapangan,

yang di jaman sekarang disebut "misbar", gerimis bubar.

De Callone adalah cikal bakal dari bioskop Capitol yang terdapat di Pintu Air.


Bioskop-bioskop lain seperti, Elite di Pintu Air, Rex di Kramat Bunder, Cinema di Krekot, Astoria di Pintu Air, Centraal di Jatinegara, Rialto di Senen dan Tanah Abang, Surya di Tanah Abang, Thalia di Hayam Wuruk, Olimo, Orion di Glodok, Al Hambra di Sawah Besar, Oost Java di Jl. Veteran, Rembrant di Pintu Air, Widjaja di Jalan Tongkol/Pasar Ikan, Rivoli di Kramat, dan lain-lain merupakan bioskop yang muncul dan ramai dikunjungi setelah periode 1940-an.

Di Jakarta pada tahun 1951 diresmikan bioskop Metropole (yang kini bernama Megaria dan lokasinya di Menteng), berkapasitas 1.700 tempat duduk.


Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas,

click pada gambar yang akan dilihat.


Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,

pengiriman barang, cara pembayaran dll.

silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com

atau Hub. HP. 021.9471.2076 (nomor Esia).

Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim

untuk biaya TIKI (Titipan Kilat).


Sudah Terjual


Minggu, 07 Desember 2008

Buku Roman Klasik "Tersesat", oleh Kho Ping Hoo, 1 jilid/1 buku tamat. Diterbitkan pada th.1966. Tebal buku 87 halaman.






Buku roman klasik berjudul "Tersesat", 1 jilid/1 buku tamat.
Diterbitkan pada th.1966. Tebal buku 87 halaman.
Kondisi buku masih baik walaupun penuaan (foxing), jilid utuh dan halaman lengkap.

Buku cerita klasik ini dikarang oleh Kho Ping Hoo (Asmaraman Sukowati),
yang terkenal sebagai pengarang buku-buku cerita silat yang banyak penggemarnya
hingga saat ini.
Sudah banyak judul cerita silat yang dikarangnya sejak th.1950-1960an,
mungkin sudah ratusan judul secara keseluruhan, semuanya cerita tentang dunia persilatan dengan latar belakang daratan Tiongkok kuno pada zaman Dinasty Zhou, Tang, Ming, hingga pada zaman Dinasty Ching.
Tetapi para penggemarnya mungkin tidak banyak mengetahui bahwa Kho Ping Hoo
juga ada menulis (walaupun hanya sedikit), tentang roman percintaan dengan latar belakang cerita kota-kota di pulau Jawa seperti Jogjakarta, Solo (Surakarta) dan Jakarta.
Asmaraman Sukowati Kho Ping Hoo adalah penulis cersil (cerita silat) yang sangat populer di Indonesia. Peranakan Tionghoa ini lahir di Sragen, Jawa Tengah pada 17 Agustus 1926.

Selama 30 tahun ia telah menulis sedikitnya ada 145 judul. Bila tiap jilid dibaca 25 orang, maka tiap edisinya kira-kira dibaca oleh 1,6 juta orang. Meski menulis cerita-cerita silat Tionghoa, penulis yang produktif ini tidak bisa membaca dan menulis dalam bahasa Mandarin. Ia banyak mendapat inspirasi dari film-film silat Hong Kong.

Dari cerita silat itu, ada berbagai pendekar. Ada pendekar tangan buntung, pendekar pedang buntung, pendekar pengemis, pendekar mabuk, pendekar buta, … bahkan ada pendekar asmara. Masing-masing punya kepribadian sendiri-sendiri. Punya sifat masing-masing, dan kesukaan masing-masing. Semuanya adalah pendekar yang berilmu tinggi dan bertarung untuk menolong orang lemah.

Tapi banyak nilai-nilai kepahlawanan yang bisa didapat dari cerita-cerita itu.

Jarang ada orang yang bisa bercerita seperti Kho Ping Hoo.

Jangan coba-coba membaca beberapa halaman, karena akan langsung ketagihan,

dan bisa tidak tidur untuk menyelesaikan bukunya itu.


Karena ia tidak bisa berbahasa Mandarin, banyak fakta historis dan geografis Tiongkok dalam ceritanya tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Namun ini bukan suatu halangan bagi pembaca novel Kho Ping Hoo yang memang sebagian besar tidak pernah sampai ke daratan Tiongkok itu. Beliau tutup usia pada 22 Juli th.1994.

Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas,

click pada gambar yang akan dilihat.


Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,

pengiriman barang, cara pembayaran dll.

silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com

atau Hub. HP. 021.9471.2076 (nomor Esia).

Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim

untuk biaya TIKI (Titipan Kilat).


Sudah Terjual


Komik Lama th.1973, Gema Tangismu oleh Fredy, 2 jilid Tamat







Komik-komik Lama pada era th.1970 an banyak diterbitkan dalam genre persilatan yang tokohnya selalu pendekar yang sakti mandraguna, tetapi jarang diterbitkan Komik yang ber genre roman percintaan.
Umumnya roman percintaan pada masa itu selalu diterbitkan dalam bentuk buku Novel atau buku Cerpen, akibatnya Komik-komik lama yang ber genre Roman percintaan pada saat ini agak jarang ditemukan.

Fredy adalah Komikus spesialis roman percintaan pada th.1970 an.
Memang kepopuleran nya kalah jauh dibandingkan Trio pendekar Komikus
yang paling populer saat itu, Ganes TH, Jan Mintaraga dan Teguh Santosa plus
duo komikus spesialis Super Hero, Hasmi (serial Gundala) dan Wid. NS (serial Godam).

Bagi kaum Muda-mudi th.1970 an (yang sekarang sudah jadi Oom dan Tante),
akan bisa ber Nostalgia ke kisah percintaan di masa mudanya,
dengan membaca lagi komik kuno, roman percintaan karya Fredy ini.

Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com 

atau 0813.1540.5281
Sudah Terjual

Sabtu, 06 Desember 2008

Komik Lama th.1970an oleh Ganes TH. Reo Manusia Serigala - Kawah Rinjani, 12 Jilid Tamat.







Komik Ganes TH th.1970 an Reo Manusia Serigala - Kawah Rinjani, 12 Jilid Tamat.
Seluruh Komik di bundel dalam sebuah Hard Cover tua (lihat gambar).

Kondisi masih baik, halaman lengkap, jilid utuh. Komik Kuno sangat di cari oleh kalangan Kolektor Komik Lama / Antik, sayang sekali buku komik kuno jarang ditemukan/ barang langka.

Ganes TH adalah seorang komikus Indonesia terkenal. Ia merupakan salah satu tonggak kejayaan komik Indonesia. Pada masanya Ganes TH merupakan salah satu dari “tiga dewa komik Indonesia” bersama denganJan Mintaraga dan Teguh Santosa. Kisah dalam komik-komiknya begitu memikat hati pembaca komik Indonesia di era tahun 1970 sampai 1980-an.

Ganes TH menciptakan tokoh "Si Buta Dari Gua Hantu" yang menjadi trade mark-nya dan merupakan tokoh komik lokal yang paling populer sepanjang masa. Komik Si Buta Dari Gua Hantu adalah komik silat Indonesia pertama.

Terbitan perdananya langsung "meledak" sehingga komik Indonesia seperti dilanda demam silat sehingga banyak komikus lain yang mengekor di belakang kesuksesan Si Buta. Kabarnya komik seri ini dicetak hingga ratusan ribu eksemplar. Ia juga menciptakan beberapa tokoh lain di samping tokoh si Buta Dari Gua Hantu.

Ganes TH dengan "Si Buta Dari Gua Hantu" bersama dengan Jan Mintaraga dan Teguh Santosa merupakan salah satu ikon puncak sejarah panjang komik Indonesia yang telah mencatat nama Ganes TH sebagai salah satu legenda komikus Indonesia. Beliau tutup usia di th. 1995 pada usia 60 tahun.

Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas, click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,

pengiriman barang, cara pembayaran dll.

silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com

atau Hub. HP. 021.9471.2076 (nomor Esia).

Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim

untuk biaya TIKI (Titipan Kilat).


Sudah Terjual

Buku Roman Klasik th.1966, karya Kho Ping Hoo, "Sekarsih" 1 buku Tamat




Roman Klasik karya Kho Ping Hoo, "Sekarsih" , 1 buku Tamat.
Diterbitkan pada th.1966. Tebal buku 87 halaman.
Kondisi buku masih baik walaupun penuaan (foxing), jilid utuh dan halaman lengkap.


Buku cerita klasik ini dikarang oleh Kho Ping Hoo (Asmaraman Sukowati),
yang terkenal sebagai pengarang buku-buku cerita silat yang banyak penggemarnya
hingga saat ini.
Sudah banyak judul cerita silat yang dikarangnya sejak th.1950-1960an,
mungkin sudah ratusan judul secara keseluruhan, semuanya cerita tentang dunia persilatan dengan latar belakang daratan Tiongkok kuno pada zaman Dinasty Zhou, Tang, Ming, hingga pada zaman Dinasty Ching.
Tetapi para penggemarnya mungkin tidak banyak mengetahui bahwa Kho Ping Hoo
juga ada menulis (walaupun hanya sedikit), tentang roman percintaan dengan latar belakang cerita kota-kota di pulau Jawa seperti Jogjakarta, Solo (Surakarta) dan Jakarta.

Asmaraman Sukowati Kho Ping Hoo adalah penulis cersil (cerita silat) yang sangat populer di Indonesia. Peranakan Tionghoa ini lahir di Sragen, Jawa Tengah pada 17 Agustus 1926.

Selama 30 tahun ia telah menulis sedikitnya ada 145 judul. Bila tiap jilid dibaca 25 orang, maka tiap edisinya kira-kira dibaca oleh 1,6 juta orang. Meski menulis cerita-cerita silat Tionghoa, penulis yang produktif ini tidak bisa membaca dan menulis dalam bahasa Mandarin. Ia banyak mendapat inspirasi dari film-film silat Hong Kong.

Dari cerita silat itu, ada berbagai pendekar. Ada pendekar tangan buntung, pendekar pedang buntung, pendekar pengemis, pendekar mabuk, pendekar buta, … bahkan ada pendekar asmara. Masing-masing punya kepribadian sendiri-sendiri. Punya sifat masing-masing, dan kesukaan masing-masing. Semuanya adalah pendekar yang berilmu tinggi dan bertarung untuk menolong orang lemah.

Tapi banyak nilai-nilai kepahlawanan yang bisa didapat dari cerita-cerita itu.

Jarang ada orang yang bisa bercerita seperti Kho Ping Hoo.

Jangan coba-coba membaca beberapa halaman, karena akan langsung ketagihan,

dan bisa tidak tidur untuk menyelesaikan bukunya itu.


Karena ia tidak bisa berbahasa Mandarin, banyak fakta historis dan geografis Tiongkok dalam ceritanya tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Namun ini bukan suatu halangan bagi pembaca novel Kho Ping Hoo yang memang sebagian besar tidak pernah sampai ke daratan Tiongkok itu. Beliau tutup usia pada 22 Juli th.1994.

Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas,

click pada gambar yang akan dilihat.


Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,

pengiriman barang, cara pembayaran dll.

silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com

atau Hub. HP. 021.9471.2076 (Esia).

Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim

untuk biaya TIKI (Titipan Kilat).


Sudah Terjual