Senin, 15 November 2010

Sebuah RPPC (Real Photo Picture Postcard) kuno yang sudah berumur 100 tahun, dengan cap pos tertanggal 29.3.10 (29 Maret 1910), bergambar daerah Heerenstraat di Semarang tempo doeloe (SUDAH TERJUAL)

Bagian depan


Bagian belakang



Sebuah RPPC (Real Photo Picture Postcard) kuno dari jaman Belanda di Indonesia (Nederlandsch Indie).
Kartu pos yang sudah berumur 100 tahun, masih lengkap dengan perangko numeral Ned Indie nominal 2 1/2 sen dengan cap pos tertanggal 29.3.10 (29 Maret 1910), bergambar daerah Heerenstraat di Semarang tempo doeloe.

Di jalan yang dulu bernama Heerenstraat ini, masih berdiri tegak landmark Semarang: warga sekitar menyebutnya Gereja Blenduk (nama aslinya Koepelkerk).
Gereja Protestan ini hingga sekarang masih aktif digunakan dan setiap Minggu selalu dipakai untuk misa kebaktian. Koepelkerk ini dibangun th.1753, merupakan gereja tertua di Jawa Tengah dan salah satu yang tertua di Pulau Jawa 
Perancang awalnya tidak diketahui, namun Koepelkerk ini diperbarui secara drastis oleh arsitek W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde pada 1894-1895. Mereka menambahkan pada akhir abad itu dua buah menara.
Hasilnya, sebuah karya arsitek yang berimbang dengan komposisi sempurna. Pintu-pintu masuknya bergaya klasik dan kubahnya yang besar terbuat dari tembaga sungguh amat indah mengagumkan.
Interiornya juga cantik, dihiasi lampu gantung kristal, bangku-bangku ala Belanda dan kursinya semua masih asli. Lalu ada orgen Barok nan indah, yang sayangnya sudah tidak bisa dipakai (rusak).  Bahkan tak ada ahli yang dapat memperbaikinya.
Tangga dari besi cor (lebur) menuju ke orgen Barok itu buatan perusahaan Pletterij, Den Haag. Sebuah warisan sejarah yang tak ternilai harganya.
Kartu pos kuno bergambar yang masih lengkap dengan perangko yang masih menempel di kartu posnya adalah barang langka, karena menunjukan original / genuine sesuai tanggal cap pos yang tertera. Apalagi yang bergambar gedung atau jalan tertentu di kota-kota besar di pulau Jawa tempo doeloe. 
Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.
Sudah Terjual  

Iklan Mentega Blue Band dari jaman Belanda

Bagian depan - terdapat tulisan
Wild Zwijn met Jongen - Babi Hutan dengan anak-anaknya

Bagian belakang
Het beroemde merk - Merk mentega yang terkenal

Mentega Blue Band
Contoh produk Blue Band masa kini di Indonesia

Iklan kuno Mentega Blue Band dari jaman Belanda (Nederlandsch Indie).
Kalau di Indonesia, Blue Band pertama kali diproduksi di Batavia (sekarang Jakarta) pada th.1936. 
Blue Band juga menjadi produk makanan pertama yang dihasilkan Van den Bergh N.V, 
anak perusahaan dari perusahaan margarin / mentega asal Belanda, Margarine Unie.
Terbuat dari kertas tebal / karton. 

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.
Sudah Terjual  

Kamis, 04 November 2010

2 bh. Penerbitan khusus Filateli oleh Djawatan PTT Medan, dengan Cap Peringatan 1 Tahoen Kemerdekaan Repoeblik Indonesia (SUDAH TERJUAL)




Dengan Cap khusus: Indonesia Merdeka * Rakjat Bahagia

Dengan Cap khusus: Peringatan 1 Tahoen Negara Repoeblik Indonesia



Prangko Peringatan 1 Tahoen Kemerdekaan Repoeblik Indonesia, 17 Agustus 1946
yang diterbitkan oleh Djawatan P.T.T. Medan, Sumatra Utara.
Prangko dengan cap khusus diatas prangko Masa Pendudukan Jepang yang terbit th.1943-44.

Di masa Perang mempertahankan Kemerdekaan, pada tgl.29 September 1945, pemuda-pemuda Indonesia mengambil alih Kantor Pos Pusat di Bandung dan sejak tgl. tsb. pelayanan Pos ditangani oleh Djawatan P.T.T. (nama P.T. Pos Indonesia pada masa itu).

Tetapi tgl. 29 September 1945, tentara Belanda yang membonceng tentara Sekutu yang bertugas untuk melucuti persenjataan tentara Jepang mendarat di Batavia (sekarang Jakarta).
Terjadilah perang fisik paling berdarah dalam sejarah bangsa Indonesia yang menelan korban lebih dari 1 juta jiwa. Perang berlangsung sejak Oktober 1945 sampai dengan akhir 1949.

Dari sudut pandang Filateli, masa tsb. sangat menarik karena ada dua pelayanan pos yang diselenggarakan oleh dua negara yang bermusuhan di atas wilayah yang sama.
Di kota-kota besar yang berhasil direbut oleh Belanda berlangsung pelayanan pos dengan menggunakan prangko Ned Indie, dilain pihak di daerah-daerah yang masih dikuasai oleh tentara RI, pelayanan pos diselenggarakan oleh Djawatan PTT dengan menggunakan prangko Indonesia.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.
Sudah Terjual