Sabtu, 28 Juli 2012

Perangko tematik Palang Merah Nederlandsch Indie


1 cent

2 cent

 
2 1/2 cent

5 cent

7 1/2 cent

Perangko tematik Palang Merah Nederlandsch Indie, Full Set 5 bh. perangko.
Ini adalah perangko Tematik Palang Merah yang paling langka yang pernah diterbitkan di bumi Indonesia, dan juga merupakan salah satu perangko Tematik Palang merah yang paling langka di dunia, karena di terbitkan di masa Perang Dunia ke II di sebuah negeri jajahan yang sudah menyatakan kemerdekaannya dan merupakan satu-satunya perangko Tematik Palang Merah di masa Ned Indie.

Perangko dicetak oleh American Bank Note Company (lihat tulisan kecil di bagian bawah setiap perangko), yang juga mencetak semua uang kertas yang diterbitkan oleh NICA saat itu.
Diterbitkan di masa NICA atau Nederlandsch Indiƫ Civil Administratie ("Pemerintahan Sipil Hindia Belanda") adalah tentara Belanda yg membonceng tentara Sekutu (Allied Forces) waktu datang ke Indonesia setelah berakhirnya Perang Dunia II.
Tentara Sekutu bertugas mengontrol daerah Hindia Belanda (Indonesia) setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada Perang Dunia II,  pertengahan 14 Agustus 1945.

Perangko Tematik Palang Merah lainnya yang pernah diterbitkan di Indonesia adalah:
Perangko Seabad Palang Merah                  terbit th.1963
Perangko 50 tahun Liga Palang Merah         terbit th.1969

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Harga: silahkan hub.
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. HP. 0813.1540.5281 (WA atau Telp.)
atau e-mail: neneng123usman@gmail.com

Koleksi Perangko Ned Indie, dari yang pertama dan berurutan lengkap. Termasuk yang langka dan bernilai tinggi.

Ned Indie No. 1 - th.1864 dan No.2 - th.1868, Full Set

Ned Indie No.3 s/d No.16, th.1870 - th.1888, Full Set

Ned Indie No.17 s/d No.22, th.1883 - 1890, Full Set

Ned Indie No.23 s/d No.30, th.1892 - 1897, Full Set

Ned Indie No.31 s/d No.37, th.1900 - 1902, Full Set

Ned Indie No.64 s/d No.81 th.1908, Cetak Tindih JAVA, Full Set


Koleksi Perangko Ned Indie, dari yang pertama dan berurutan lengkap.
Termasuk yang langka dan bernilai tinggi.
Jarang sekali ada penawaran seperti ini, karena sangat susah melengkapi
dan juga faktor kelangkaan barang / susah didapat.
Silahkan lihat gambar scan di atas
.
Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. HP. 021.9471.2076
atau e-mail: neneng1971@yahoo.com
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI atau Posindo.
Sudah Terjual

Jumat, 27 Juli 2012

Peta Dunia di th.1800an, ukuran besar - lebar setengah meter

Peta Dunia

Belahan Dunia bagian Barat

Belahan Dunia bagian Timur

Java - Batavia - Sumatra - Borneo - Celebes - Moluccas

Peta Dunia di th.1800an, pada waktu Indonesia masih jajahan Belanda (Nederlandsch Indie). Kalimantan masih bernama Borneo, Sulawesi adalah Celebes dan Jakarta adalah Batavia.
Ukuran besar: lebar setengah meter (50 cm x 40 cm)
Bagian belakang peta: blank / kosong.
Kondisi peta masih bagus, silahkan lihat gambar.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. HP. 021.9471.2076
atau e-mail: neneng1971@yahoo.com
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI atau Posindo.
Sudah Terjual

Kamis, 26 Juli 2012

Tanda Tangan Asli Jenderal (Bintang Lima) A.H.Nasution, sewaktu menjadi Ketua M.P.R.

Kartu Anggota M.P.R
Republik Indonesia



Tanda Tangan Ketua Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara
Dr. A.H. Nasution 
Djendral T.N.I

Dokumen tertanggal Djakarta, 22 Djuni 1966

Tanda Tangan asli dan autentik dari Jenderal (Bintang Lima) A.H.Nasution, 
sewaktu beliau menjabat sebagai Ketua M.P.R.S. pada th.1966
Tanda tangan  diatas Dokumen kartu anggota resmi M.P.R.S
milik seorang Komodor Angkatan Laut, yang juga adalah seorang anggota M.P.R
Dokumen seperti ini sangat langka dan disamping terjamin keaslian / authentik nya. 

Jenderal Besar TNI Purn. Abdul Haris Nasution
(lahir di Kotanopan, Sumatera Utara, 3 Desember 1918 – meninggal di Jakarta, 6 September 2000 pada umur 81 tahun) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang merupakan salah satu tokoh yang menjadi sasaran dalam peristiwa Gerakan 30 September, namun yang menjadi korban adalah putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya, Lettu Pierre Tendean.
Sebagai seorang tokoh militer, Nasution sangat dikenal sebagai ahli perang gerilya.
Pak Nas demikian sebutannya dikenal juga sebagai penggagas dwifungsi ABRI.
Orde Baru yang ikut didirikannya (walaupun ia hanya sesaat saja berperan di dalamnya)
telah menafsirkan konsep dwifungsi itu ke dalam peran ganda militer yang sangat represif dan eksesif.
Selain konsep dwifungsi ABRI, ia juga dikenal sebagai peletak dasar perang gerilya.
Gagasan perang gerilya dituangkan dalam bukunya yang fenomenal, Fundamentals of Guerrilla Warfare.
Selain diterjemahkan ke berbagai bahasa asing, karya itu menjadi buku wajib akademi militer di sejumlah negara, termasuk sekolah elite militer dunia, West Point, Amerika Serikat.

Tahun 1940, ketika Belanda membuka sekolah perwira cadangan bagi pemuda Indonesia, ia ikut mendaftar. Ia kemudian menjadi pembantu letnan di Surabaya. Pada 1942, ia mengalami pertempuran pertamanya saat melawan Jepang  di Surabaya. Setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, Nasution bersama para pemuda eks-PETA mendirikan Badan Keamanan Rakyat. Pada Maret 1946, ia diangkat menjadi Panglima Divisi III/Priangan. Mei 1946, ia dilantik Presiden Soekarno sebagai Panglima Divisi Siliwangi.                    
Pada Februari 1948, ia menjadi Wakil Panglima Besar TNI (orang kedua setelah Jendral Soedirman). Sebulan kemudian jabatan "Wapangsar" dihapus dan ia ditunjuk menjadi Kepala Staf Operasi Markas Besar Angkatan Perang RI. Di penghujung tahun 1949, ia diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat.

Akibat pertentangan internal di dalam Angkatan Darat maka ia menggalang kekuatan dan melawan pemerintahan yang terkenal dengan peristiwa 17 Oktober 1952.
Akibat peristiwa ini Presiden Soekarno mencopotnya dari jabatan KASAD dan menggantinya dengan Bambang Sugeng. Setelah islah akhirnya pada November 1955 ia menjabat kembali posisinya sebagai KASAD. Tidak hanya itu, pada Desember 1955 ia pun diangkat menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia.

Pada 5 Oktober 1997, bertepatan dengan hari ABRI, Nasution dianugerahi pangkat Jendral Besar bintang lima. Nasution tutup usia di RS Gatot Soebroto pada 6 September 2000 dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta

Sumber: Wikipedia.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. HP. 021.9471.2076 
atau e-mail: neneng1971@yahoo.com
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI atau Posindo.
Sudah Terjual

Perangko Masa Revolusi, set lengkap 3 1/2 sen dan 5 sen, used

3 1/2 sen - used (diatas potongan amplop) dan 5 sen - used

Untuk kolektor perangko langka - Filatelis, perangko Masa Revolusi th.1945 - 49..
Nilai 3 1/2 Sen dan 5 Sen used.
Kode di Katalog perangko Indonesia J8 dan J9.
Set perangko ini adalah salah satu jenis perangko Masa Revolusi yang paling langka
yang pernah diterbitkan di Indonesia.
Di Katalog perangko Indonesia th.2001, nilainya Rp 4 juta 100 ribu untuk set lengkap.
Yang used jauh lebih langka dan jarang ditemukan.
Yang nilai 3 1/2 sen berada diatas potongan amplop, 
kalau amplop (cover) nya masih utuh, nilainya akan jauh lebih tinggi.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Harga: Silahkan Nego
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. HP. 021.9471.2076
atau e-mail: neneng1971@yahoo.com
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI atau Posindo.

Sabtu, 21 Juli 2012

Perangko PRRI Permesta, 50 Sen, 1 Rupiah, 2 Rupiah dan 2,50 Rupiah. Set Komplit 4 bh. perangko Mint - unused

Set Komplit - 4 Perangko

50 Sen
1 Rupiah

2 Rupiah

2 Rupiah 50 sen

Untuk kolektor perangko langka - Filatelis, perangko PRRI Permesta.
Nilai 50 Sen, 1 Rupiah, 2 Rupiah dan 2,50 Rupiah. Mint - Unused.
Perangko Permesta adalah salah satu jenis perangko yang paling langka
yang pernah diterbitkan di Indonesia.
Saya sebelumnya sudah menjual  set lengkap perangko PRRI Permesta.
Nilai 50 Sen, 1 Rupiah, 2 Rupiah dan 2,50 Rupiah, tapi yang used - terkirim.
Silahkan lihat posting di Blog pada bulan-bulan sebelumnya.
Yang used tsb. juga sudah terjual dan berasal dari koleksi yang sama / satu kepemilikan.

Pada Masa Revolusi th.1945 - 1949 dan beberapa waktu sesudahnya,
banyak daerah yang menerbitkan uang kertas nya sendiri.
Untuk perangko, jarang sekali daerah di Indonesia yang menerbitkannya,
dengan pengecualian adalah perangko Permesta.
Diterbitkan dalam jumlah sedikit, membuat perangko Permesta sangat langka saat ini.
Perangko Permesta tidak tercantum di Katalog Perangko Indonesia, tapi tercantum di Katalog perangko terbitan Belanda, Zonnebloem, dengan nilai yang sangat tinggi. 
Sayang saya tidak memiliki Katalog terbitan Belanda tsb.

Perangko Permesta adalah salah satu jenis perangko yang paling langka yang pernah diterbitkan di Indonesia dan paling dicari Kolektor Perangko / Filatelis saat ini.

PERMESTA 
Perdjuangan Semesta atau Perdjuangan Rakjat Semesta disingkat Permesta, 
adalah sebuah gerakan militer di Indonesia.
Gerakan ini dideklarasikan oleh pemimpin sipil dan militer Indonesia Timur 
pada 2 Maret 1957 yaitu oleh Letkol Ventje Sumual.                                                        
Pusat pemberontakan ini berada di Makassar yang pada waktu itu,
merupakan ibu kota Sulawesi.  
Awalnya masyarakat Makassar mendukung gerakan ini.                                            
Setahun kemudian, pada 1958 markas besar Permesta dipindahkan ke Manado.
Disini timbul kontak senjata dengan pasukan pemerintah pusat sampai mencapai gencatan senjata.  Masyarakat di daerah Manado waktu itu tidak puas dengan keadaan pembangunan di daerah mereka.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. HP. 021.9471.2076
atau e-mail: neneng1971@yahoo.com
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim 
untuk biaya TIKI atau Posindo.
Sudah Terjual