Minggu, 29 Maret 2009

Kartupos langka, tidak tercantum dalam entry dari Katalog Prangko Indonesia. Sebuah item istimewa untuk kolektor Filateli (SUDAH TERJUAL)

Depan

Belakang

Kartupos langka, tidak tercantum dalam entry dari Katalog Prangko Indonesia.
Sebuah item istimewa untuk kolektor Filateli.
Kartu pos Peringatan 11 tahun Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Bagian belakang: Teks lengkap Proklamasi dengan gambar Presiden Soekarno.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 021.9471.2076 (Esia)
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI (Titipan Kilat).

Sudah Terjual

Jumat, 27 Maret 2009

Peta Kuno Surakarta / kota Solo, dari awal th.1950 an.

Depan

Depan - Tengah

Belakang

Peta Kuno dari kota Surakarta / kota Solo, dari awal th.1950 an.
Ukuran: 27 cm x 21 cm, bagian belakang: blank.
Kondisi masih bagus, tapi karena penuaan sudah berwarna agak kekuningan.
Untuk anda yg. ingin mengetahui kota Solo pada masa lalu.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 021.9471.2076 (Esia)
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI (Titipan Kilat).
Sudah Terjual

2 bh. Photo Postcard jadul dari Titiek Sandhora, artis terkenal di era akhir th.1960an dan th.1970an.



Bagian belakang

Ini adalah 2 bh. Photo Postcard jadul dari Titiek Sandhora, artis terkenal di awal th. 1970 an.
Pada masa itu, perusahaan rekaman melakukan promosi dengan mencetak foto artis yang nantinya akan dimiliki oleh fans nya.

Ukuran: 14 cm x 9 cm. Bagian belakang: blank.
Dicetak dalam kertas foto yg. agak tebal dan kaku (kertas foto model lama)
Titiek Sandhora lahir di Bumiayu, Jawa Tengah, 20 Januari 1954 (sekarang berumur 55 tahun) adalah penyanyi dan aktris Indonesia. Rekaman pertama Titik yang menghasilkan lagu Si Boncel Lagu-lagunya hampir setiap hari diputar di radio, termasuk radio swasta yang baru bertumbuhan di banyak kota pada akhir tahun 1960-an. Seiring dengan itu nama Titiek juga populer.
Hingga akhirnya, datang Kesempatan rekaman yang ditawari oleh REMACO dan melahirkan dua lagu yang menjadi top hits Indonesia, yakni "Merana" dan "Gadis Lesung Pipit".
Nama Muchsin makin bersinar setelah berduet dengan Titiek Sandora yang juga telah menjadi penyanyi sukses dan tenar dengan lagunya "Si Jago Mogok". Tembang "Dunia Belum Kiamat" menjadi awal kesuksesan duet penyanyi yang akhirnya memutuskan untuk menikah.
Duet Sandhora-Muchsin juga terkenal lewat lagu Halo Sayang, Pertemuan Adam dan Hawa atau juga Jangan Marah. Di era ketika popularitas lagu hanya ditopang lewat medium radio, lagu-lagu Titik Sandhora-Muchsin benar-benar merakyat di awal 1970-an.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,

cara pembayaran dll. silahkan hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau HP. 021.9471.2076 
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI (Titipan Kilat).
Sudah Terjual

Peta Kuno Djokjakarta, dari awal th.1950 an.

Depan

Depan - Tengah

Belakang

Peta Kuno Djokjakarta, dari awal th.1950 an.
Ukuran: 27 cm x 21 cm
Bagian belakang: blank.
Kondisi masih bagus, sedikit penuaan, agak kekuningan.
Untuk anda yg. ingin mengetahui lokasi-lokasi di kota Jogjakarta pada masa lalu.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 021.9471.2076 (Esia)
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI (Titipan Kilat).
Sudah Terjual

Kamis, 19 Maret 2009

Oendian Oeang Djawa Gunseikanbu, 2 bh. Memorabilia (Lotere) Jaman Jepang

Bagian depan

Bagian depan

Bagian belakang

Bagian belakang, atas

Bagian belakang, bawah


Oendian Oeang Djawa Gunseikanbu, 2 bh. Lotere
Jaman Pendudukan Jepang
di Indonesia.
Tanggal penarikan oendian, pada tanggal 3, boelan 10, tahoen 2604
(penanggalan Showa Jepang, yang dalam tahun Masehi adalah1944).
Hadiah total 125.000 Gulden dengan hadiah pertama 30.000 Gulden.


Pendudukan Jepang yang singkat (hanya 3 tahun, 1942-45), membuat
beberapa jenis memorabilia yg. berasal dari jaman ini
jarang yang masih tersisa,
karena sulit dan beratnya
penghidupan rakyat Indonesia pada masa itu.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 021.9471.2076 (Esia)
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI (Titipan Kilat).
Sudah Terjual

Rabu, 18 Maret 2009

Iklan kuno dari jaman belanda (Nederlandsch Indie), Kamera atau Toestel merk KODAK

Depan

Atas

Bawah

Iklan kuno dari jaman belanda (Nederlandsch Indie),
Kamera atau Toestel merk Kodak.
Ukuran iklan lumayan besar.
Bagian belakang: blank.

Perusahaan pembuat kamera dan fotografi KODAK,
sudah mempunyai cabang di Indonesia tempo doeloe (th.1920-30 an),
tepatnya di kota Batavia dan Soerabaia.
Iklan berbunyi:
MATA AWAS ...
Sedikit KESEBETAN dan...
... satoe Kodak!
Dalem waktoe Toean poenja VACANTIE goenaken selaloe satoe toestel KODAK!

Sejarah Fotografi di Indonesia
Tanggal 19 Agustus 1839 telah dianggap sebagai tanggal resmi penemuan fotografi. Orang Perancis Louis J.M. Daguerre pada tanggal itu mengumumkan hasil eksperimen-eksperimennya.
Sejak itu fotografi cepat menarik perhatian secara luas, karena dengan memanfaatkan sinar, memungkinkan membuat gambar yang tampak seperti keadaan sebenarnya.
Orang tidak lagi tergantung pada juru gambar, pelukis atau pemahat.

Sejak itu di seluruh dunia segera di lakukan upaya untuk bisa menerapkan teknik baru itu. Foto-foto pertama di Indonesia pada jaman Belanda (Nederlandsch Indie), atas pesanan Pemerintah Kolonial dibuat oleh dokter Juriaan Munnich pada tahun 1841.
Namun hasilnya sangat mengecewakan.

Berhubung proses fotografi kimiawi memakan banyak waktu dan biaya, baru beberapa tahun kemudian fotografi dikenal oleh masyarakat secara lebih luas.
Pada tahun 1850 an fotografi berkembang cepat dengan diperkenalkannya proses kolodion. Proses itu memungkinkan untuk membuat beberapa afdruk dari satu negatif kaca.

Sejak kira-kira th.1845 ada beberapa juru potret komersial yang bekerja di Nederlandsch Indie (sekarang Indonesia). Para juru potret komersial ini bekerjanya berpindah-pindah. Mereka mendirikan studio besar di salah satu hotel atau di rumah kenalan dan memasang iklan di koran setempat, lalu membuat potret dari setiap orang yang mau mengeluarkan uang untuk itu.

Sesudah beberapa minggu atau beberapa bulan, mereka melanjutkan perjalanan kekota lain.
Di antara para perintis itu, terdapat dua orang juru potret muda yang berkebangsaan Inggris, yaitu Walter B. Woodbury dan James Page, yang pada tanggal 18 Mei 1857 tiba di Batavia (sekarang Jakarta).

Pada 5 Juni 1857 Walter B. Woodbury dan James Page, membuka studio mereka yang pertama di Batavia, di rumah seorang nyonya berkebangsaan Skotlandia yang tinggal di Koningsplein zuid (sekarang Jl. Medan Merdeka Selatan). Firma mereka , Woodbury & Page, ternyata menjadi studio foto komersial paling produktif dan paling terkenal di Indonesia selama kira-kira lima puluh tahun terakhir dari abad kesembilanbelas.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau HP. 021.9471.2076
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI Jne atau Pos Indonesia.
Sudah Terjual

Selasa, 17 Maret 2009

Souvenir Sheet yg. Salah Cetak dan Salah Perforasi masih dalam bentuk lembaran (satu lembar penuh) belum di potong (uncut), S S Bencana Alam th.1967 (SUDAH TERJUAL)



Sisi kiri dari lembaran penuh (full sheet)

Sisi kiri dari full sheet, bagian atas

Sisi kiri dari full sheet, bagian bawah

sisi kanan dari lembaran penuh (full sheet)

Sisi kanan dari full sheet, bagian atas

Sisi kanan dari full sheet, bagian bawah

Keterangan pada katalog Prangko Indonesia edisi th.2001

Contoh Souvenir Sheet yg. Normal (tidak Misprint)
dan terbit resmi dalam bentuk satuan (bukan lembaran)



Di lepas oleh Kolektor Filateli, sebuah Koleksi Prangko Indonesia yg. langka dan bernilai tinggi.
Souvenir Sheet Salah Cetak dan Salah Perforasi masih dalam bentuk lembaran
yg. belum di potong.
Souvenir Sheet Bencana Alam Th.1967.

Kode di Katalog Prangko Indonesia I – 104.
Dalam satu lembaran ini terdapat 6 bh. Souvenir Sheet sekaligus,
yang semuanya Salah Cetak dan Salah Perforasi.
Karena tidak muat di ambil gambarnya sekaligus,
gambar di ambil dalam beberapa bagian.

Harga di Katalog Prangko Indonesia Th.2001, kondisi normal
(tidak salah cetak dan salah perforasi, dan bukan dalam bentuk lembaran yg. belum di potong)
Rp 200 rb. per bh.
Satu lembaran penuh (full sheet) yg. terdiri dari 6 bh. souvenir sheet yg. salah cetak ini,
akan di jual dgn. harga prangko yang normal saja.


Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 021.9471.2076 (Esia)
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI (Titipan Kilat).
Sudah Terjual

Minggu, 08 Maret 2009

Dokumen Kuno dari Kerajaan Mataram di masa Hindia Belanda (Nederlandsch Indie) 01






Dokumen Kuno dari Kerajaan Mataram di masa Hindia Belanda (Nederlandsch Indie)
Dokumen dari Kandjeng Goesti Pangeran Adipati Ario Prabu Soerjodilogo,
Untuk sejarah Kerajaan Mataram, silahkan lihat melalui link dibawah: http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_penguasa_Mataram_Baru

Sebuah dokumen langka dari Kerajaan Mataram yang authentik,
dengan tanda tangan tertanggal 4 mei 1909,
diatas Meterai Indonesia pada jaman Belanda nilai 10 cent (Tien cent)
Ukuran: 33 cm x 10,5 cm
Bagian belakang: blank

Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas,
 click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll.  silahkan hub. 0813.1540.5281
atau e-mail: neneng123usman@gmail.com

Dokumen Kuno dari Kerajaan Mataram di masa Hindia Belanda (Nederlandsch Indie) 02

Depan

Belakang

Dokumen Kuno dari Kerajaan Mataram di masa Hindia Belanda

(Nederlandsch Indie)

Dokumen dari Kandjeng Goesti Pangeran Adipati Ario Prabu Soerjodilogo.

(untuk sejarah Kerajaan Mataram, silahkan lihat melalui link dibawah ini} :

http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_penguasa_Mataram_Baru

Sebuah dokumen langka dari Kerajaan Mataram yang authentik,

dengan tanda tangan tertanggal 1 september 1909,

diatas Meterai Indonesia pada jaman Belanda nilai 10 cent (Tien cent)

Ukuran: 28,5 cm x 21,5 cm

Bagian belakang: blank


Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Harga Rp 250 rb.
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 021.9471.2076 (Esia)
Pengiriman ke luar kota,
tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI (Titipan Kilat).
Sudah Terjual

Dokumen Kuno dari Kerajaan Mataram di masa Hindia Belanda (Nederlandsch Indie) 03

Depan


Belakang

Dokumen Kuno dari Kerajaan Mataram di masa Hindia Belanda (Nederlandsch Indie)
milik Kandjeng Goesti Pangeran Adipati Ario Prabu Soerjodilogo,
Sebuah dokumen authentik dari Kerajaan Mataram,
tentang Rekening Gas untuk istana, dengan tanda tangan tertanggal 11 januari 1909,
diatas Meterai Indonesia pada jaman Belanda nilai 10 cent (Tien cent)

Ukuran: 27 cm x 21,5 cm
Bagian belakang: blank
Mengenai sejarah Kerajaan Mataram, silahkan click link dibawah ini:
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_penguasa_Mataram_Baru

Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan Hub. 
e-mail: neneng1971@yahoo.com atau 0813.1545281
Sudah Terjual

Selasa, 03 Maret 2009

Poster Kuno dari Jaman Hindia Belanda, Potret Seri Baginda Maharadja Ratoe Wilhelmina, jang paling baroe


Poster Kuno dari Jaman Hindia Belanda di Indonesia (Nederlandsch Indie).
Potret Seri Baginda Maharadja Ratoe Wilhelmina, jang paling baroe.
Ukuran: 25,5 cm X 19 cm
Bagian belakang: blank
Berasal dari Buku Kuno yang terbit di Batavia, Java.

Ratu Wilhelmina (Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau),
adalah Ratu Belanda sejak 1890 - 1948 dan Ibu Suri sejak 1948 - 1962.
Ia memimpin Belanda selama lebih dari 50 tahun, lebih lama daripada penguasa monarki kerajaan Belanda lainnya.
Masa kekuasannya adalah pada Jaman Hindia Belanda di Indonesia (Nederlandsch Indie) dan menjadi saksi sejarah dari beberapa titik perubahan di Belanda dan sejarah dunia: Perang Dunia I dan Perang Dunia II, Krisis Ekonomi tahun 1933, dan juga kejatuhan Belanda sebagai penguasa kolonial.Ia paling dikenang untuk perannya dalam Perang Dunia II dimana ia membuktikan dirinya sebagai inspirasi besar bagi gerakan perlawanan rakyat Belanda dan sebagai pemimpin utama pemerintahan Belanda di pengasingan.
Ia adalah anak satu-satunya dari Raja Willem III dan istri keduanya,
Ratu Emma dari Waldeck dan Pyrmont.
Masa anak-anaknya ditandai dengan hubungan yang sangat dekat dengan orangtuanya, khususnya dengan sang ayah yang telah berusia 63 tahun
saat Wilhelmina lahir.Karena Raja William sudah memiliki 3 putra dari istri pertama, Ratu Sophie,
saat Wilhelmina dilahirkan, hanya ada peluang kecil baginya untuk mewarisi tahta. Namun, William kehilangan semua putranya (putra terakhir meninggal saat Wilhelmina berusia 6 tahun).Raja Willem III wafat pada tanggal 23 November 1890 dan meskipun Wilhelmina seketika menjadi Ratu Belanda, ibunya, Emma, ditunjuk sebagai wali sampai usia Wilhelmina mencapai 18 tahun.Pada tahun 1901, ia menikah dengan Hendrik, Pangeran dari Mecklenburg-Schwerin. Kelahiran anak satu-satunya, Juliana pada tanggal 30 April 1909,
menjadi obat penawar setelah perkawinan 8 tahun tanpa anak.
Ratu Wilhelmina juga dikenal mahir dalam mengelola bisnis dan investasi,
membuat dia menjadi salah satu wanita terkaya di dunia.
Investasinya merambah ke Amerika Serikat dan sampai ke sumur minyak
di wilayah Hindia Belanda (sekarang Indonesia).
Pada tanggal 4 September 1948, Wilhelmina menyerahkan tampuk kekuasaan kepada anaknya, Putri Juliana.
Ratu Wilhelmina wafat pada tanggal 28 November 1962 dan dimakamkan
di Nieuwe Kerk di kota Delft.

Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 021.9471.2076 (Esia)
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI (Titipan Kilat).
Sudah Terjual