Senin, 26 Januari 2009
Dokumen Kuno th.1917 dari jaman Belanda di Indonesia (Nederlandsch Indie)
Dokumen Kuno th.1917 dari Jaman Penjajahan Belanda
di Indonesia (Nederlandsch Indie).
Buku laporan keuangan tahunan dari N.V. Bagelen
Thee & Kina Maatschappij, Verslag over het Boekjaar 1917.
di tjetak oleh: Javasche Boekhandel & Drukkerij, Batavia 1918.
Juga ada laporan keuangan tahunan per 31 December 1917
dari beberapa perusahaan lainnya:
Onderneming “Bedakah”
Onderneming “Tandjoeng Sari”
Onderneming “Tambi”
Penerima dari buku laporan keuangan tahunan ini,
mungkin adalah pemegang saham dari beberapa perusahaan tsb.
Buku laporan keuangan tahunan ini juga bernilai Filateli karena dikirim
melalui pos menggunakan prangko Ned Indie, Wilhelmina 10 sen, cap pos Batavia.
Ukuran buku laporan ini cukup besar: 31 cm x 23 cm
Sebuah barang antik yang berumur hampir satu abad,
dari masa kolonial Belanda (Nederlandsch Indie)
dan cukup langka / jarang ada.
Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 0813.1540.5281
Sudah Terjual
Coin Perak Penerbitan Khusus Bank Indonesia th.1974, Harimau Rp 2000,- (SUDAH TERJUAL)
Coin Perak Penerbitan Khusus th.1974, Harimau Rp 2000,-
Diterbitkan oleh Bank Indonesia pada 1 Oktober 1974
Diameter: 3,8 cm (38 mm)
Berat : 25 gram
Material : Silver
Coin Perak Penerbitan Khusus Bank Indonesia pada th.1974,
saat ini banyak dicari oleh kolektor.
Karena di cetak terbatas oleh BI dimasa lalu,
barangnya semakin langka dan jarang ditemukan saat ini.
Mungkin penyebabnya karena sudah di koleksi dan di simpan oleh
beberapa orang kolektor tertentu di Jakarta dan Surabaya.
Coin yang asli Perak/Silver bisa diketahui dari
denting suara coinnya yang nyaring dan bergaung panjang.
Untuk lebih mudah men-checknya, bisa dengan cara
memakai cairan atau krim untuk mengkilapkan logam / metal yaitu:
Brasso atau Autosol.
Coin Perak asli, walaupun digosok sampai habis ber-botol2 Brasso / Autosol,
warnanya akan tetap putih cemerlang dan kinclong,
karena memang berbahan dasar perak.
Kalau yang palsu (hanya berlapis tipis perak), setelah digosok
akan langsung terlihat berwarna kemerahan (untuk yang dari tembaga),
dan akan berwarna kehitaman (untuk yang dari logam besi biasa).
Andai kalau di paku hingga tembus (tidak disarankan, karena akan merusak bentuk coin), warnanya tetap putih sampai ke dasar / bagian dalamnya.
Check terakhir bisa dilakukan dengan Tes air raksa, melalui alat yang biasa di pakai di toko emas untuk memeriksa logam mulia (emas dan perak).
Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 021.9471.2076.
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI (Titipan Kilat)
Sudah Terjual / SOLD
Coin Perak Penerbitan Khusus Bank Indonesia th.1974, Orang Utan Rp 5000,- (SUDAH TERJUAL)
Coin Perak Penerbitan Khusus th.1974, Orang Utan Rp 5000,-
Diterbitkan oleh Bank Indonesia pada 1 Oktober 1974
Diameter: 4,2 cm (42 mm)
Berat : 35 gram
Material : Silver
Coin Perak Penerbitan Khusus Bank Indonesia pada th.1974,
saat ini banyak dicari oleh kolektor.
Karena di cetak terbatas oleh BI dimasa lalu,
barangnya semakin langka dan jarang ditemukan saat ini.
Mungkin penyebabnya karena sudah di koleksi dan di simpan oleh
beberapa orang kolektor tertentu di Jakarta dan Surabaya.
Coin yang asli Perak/Silver bisa diketahui dari
denting suara coinnya yang nyaring dan bergaung panjang.
Untuk lebih mudah men-checknya, bisa dengan cara
memakai cairan atau krim untuk mengkilapkan logam/metal yaitu:
Brasso atau Autosol.
Coin Perak asli Walaupun digosok sampai habis ber-botol2 Brasso / Autosol,
warnanya akan tetap putih cemerlang dan kinclong,
karena memang berbahan dasar perak.
Kalau yang palsu (hanya berlapis tipis perak, apalagi yang cuma chrome),
akan langsung terlihat berwarna kemerahan untuk yang dari tembaga
dan akan berwarna kehitaman untuk yang logam besi biasa.
Andai kalau di paku hingga tembus (tidak disarankan, karena akan merusak bentuk coin), warnanya tetap putih sampai ke dasar / bagian dalamnya.
Check terakhir (secara profesional) bisa dilakukan dengan Tes air raksa,
melalui alat yang biasa di pakai di toko emas untuk memeriksa logam mulia (emas dan perak).
Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 021.9471.2076 (Esia).
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI (Titipan Kilat).
Sudah Terjual
Minggu, 25 Januari 2009
Buku Kuno th.1948, Mengembara dengan oeang sepoeloeh sen
Buku Kuno th.1948, Mengembara dengan oeang sepoeloeh sen.
Sebuah boekoe tjerita tempo doeloe jang sanget menarik oentoek di batja.
Ditjetak oleh:
Kon. Druk De Unie, Batavia
Tebal: 220 halaman.
Kondisi buku masih bagus, halaman lengkap, jilid utuh,
ada robek kecil di sampul belakang.
Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 021.9471.2076 (Esia).
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI (Titipan Kilat).
Sudah Terjual
Selebaran dari masa Perang Dunia ke II pada Jaman Jepang, Perlindoengan dari Serangan Oedara
Selebaran Langka dari Jaman Jepang, Perlindoengan dari Serangan Oedara.
Selebaran ini berasal dari masa Perang Dunia ke II, ketika perang sedang berkecamuk
di kota2 besar di pulau Jawa seperti Batavia dan Soerabaia dan terjadi pengeboman oleh pesawat2 sekutu yang sedang berperang dengan Bala tentara Dai Nippon (Jepang).
Selama pendudukan Jepang (1942-1945), pemerintah Dai Nippon mengerahkan seluruh rakyat Indonesia untuk membantu negara itu dalam Perang Dunia II melawan Sekutu.
Dengan motto, ”Tanah Air kita harus dijaga dengan kaki tangan kita.”
Ketika itu, pesawat-pesawat sekutu sering melakukan pengeboman ke Indonesia yang dijajah Jepang.”Mengapa takut cuma dengan serangan udara” kata Balatentara Jepang yang lalu mengobarkan semangat rakyat Indonesia untuk membantu mereka,
termasuk murid-murid sekolah disiagakan bila ada serangan udara. Meskipun belum malam benar, rakyat diserukan untuk tidur cepat-cepat.
Karena bila ada kushi keho (bahaya udara), lampu-lampu harus dimatikan dan
manusia berlindung di lubang perlindungan yang ada di tiap-tiap rumah
Pada 23 Juli 1943, untuk pertama kalinya pesawat terbang Sekutu memasuki daerah
Surabaya. Seperti biasa, media massa Jepang yang terbit di Indonesia dan penuh propaganda mengatakan ”Sesungguhnya kerusakan pengeboman sangat sedikit.”
Padahal kerusakan akibat pengeboman Pesawat terbang Sekutu cukup lumayan.
Karena jarang yang masih utuh tersisa (masih exist) saat ini,
selebaran dari masa perang Dunia ke II banyak di cari oleh Kolektor.
Saya hanya memiliki satu-satunya selebaran jenis ini.
Pada bagian belakang dari selebaran, tertulis pengumuman nya dalam bahasa Jepang.
Ukuran cukup besar: 25 cm x 17,5 cm.
Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 021.9471.2076 (Esia).
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI (Titipan Kilat)
Sudah Terjual
Minggu, 18 Januari 2009
Koran (Surat Kabar) Kuno, Sinar Harapan th.1965 Edisi: 6 Januari 1965 s/d 28 Maret 1965
Koran (Surat Kabar) Kuno, Sinar Harapan th.1965
Edisi: 6 Januari 1965 s/d 28 Maret 1965
semuanya ada 82 edisi.
Presiden ketika itu masih dijabat oleh Soekarno.
Keadaan politik di Indonesia sebelum terjadinya peristiwa G 30 S -
tgl. 30 September th.1965, terekam di 82 bh. edisi koran terbitan th.1965 ini.
Ukuran koran besar karena masih koran jaman dulu: 60 cm x 45 cm.
Berat total dari semua koleksi koran kuno ini mungkin lebih dari 10 kg.
Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 021.9471.2076 (Esia).
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI (Titipan Kilat)
Sudah Terjual
2 bh. Photo print kuno Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada Penobatan th. 1940.
2 bh. Photo print kuno
Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada Penobatan th. 1940.
Beliau adalah Ayah dari Sultan Jogjakarta sekarang, Hamengku Buwono X
yang sedang mencalonkan diri menjadi Presiden RI untuk periode 2009-2014.
Ukuran: 15 cm x 10,5 cm.
Bagian belakang: blank.
Photo print kuno yang satunya lagi adalah penari Srimpi.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX (12 April 1912 - 1 Oktober 1988)
adalah salah seorang raja yang pernah memimpin di Kasultanan Yogyakarta
dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
Beliau juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978.
Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat
sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, Hamengkubuwono IX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah.
Di umur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya.
Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung.
Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda.
Hamengkubuwono IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940
dengan gelar "Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwono
Senopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang
Jumeneng Kaping Songo".
Beliau merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong
kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI
memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat "Istimewa".
Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet
yang dipimpin Presiden Soekarno.
Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin.
Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden.
Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali
sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan.
Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah
karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif
seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN.
Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 021.9471.2076 (Esia).
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI (Titipan Kilat)
Sudah Terjual
Rabu, 14 Januari 2009
Coin Perak th.1929 dari masa penjajahan Belanda di Indonesia (Nederlandsch Indie), Coin Wilhelmina 1 Gulden
Coin Perak th.1929 dari masa penjajahan Belanda di Indonesia (Nederlandsch Indie),
coin Wilhelmina 1 Gulden yang digunakan sebagai alat pembayaran di masa itu.
Coin ini asli terbuat dari Perak (Silver) dan adalah nominal yang lebih kecil
dari coin seri Wilhelmina dengan nominal terbesar yaitu 2 1/2 Gulden.
Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas,
click pada gambar yang akan di lihat.
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 021.9471.2076 (Esia).
Pengiriman ke luar
untuk biaya TIKI (Titipan Kilat).
Sudah Terjual
Koran (Surat Kabar) djadoel yang terbit di Indonesia pada masa Hindia Belanda (Nederlandsch Indie) Soerat Kabar Bahasa Melaijoe th.1856
Koran (Surat Kabar) djadoel yang terbit di Indonesia, pada masa Hindia Belanda (Nederlandsch Indie),
Soerat Kabar Bahasa Melaijoe th.1856.
Edisi dari 12 Januari th.1856 s/d 31 Mei th.1856.
Terbit mingguan (weekblad), jumlah semuanya ada 21 Edisi.
Silahkan lihat beberapa gambar diatas.
Di kalangan etnis Tionghoa djaman doeloe,ternyata bahasa Melayu sudah luas dipakai. Berbagai karya sastra pengarang etnis Tionghoa pada akhir abad ke-19 sudah banyak yang memakai bahasa Indonesia.
Sejak hilangnya huruf Arab dan aksara Jawi (huruf Arab gundul) digantikan oleh huruf Latin pada pertengahan abad ke-19, etnis Tionghoa di Indonesia justru menjadi pendahulu dalam penggunaan bahasa Melayu. Beberapa buku cerita berbahasa Melayu karangan para penulis Tionghoa mulai bermunculan.
Demikian pula suratkabar berbahasa Melayu mulai dicetak di percetakan-percetakan yang hampir semuanya milik etnis Tionghoa, antara lain Soerat Kabar Bahasa Melaijoe (1856),Soerat Chabar Betawi (1858), dan Bintang Soerabaja (1860).
Kesusastraan Melayu dan suratkabar dalam bahasa Melayu semakin mekar pada awal abad ke-20.
Buku-buku cerita silat Tionghoa dalam bahasa Melayu yang diterbitkan langsung laris manis.
Tetapi banyak pula cerita roman yang ditulis sastrawan Tionghoa dengan nuansa lokal, seperti Boenga Roos dari Tjikembang, Dengen Doea Cent Djadi Kaja, Tjarita Njai Soemirah, Tjerita Tjan Yoe Hok atawa Satoe Badjingan Millioenair, dan banyak lagi.
Pada waktu itu di Oud Batavia (Betawi kuno) dan diseluruh Jawa orang-orang Tionghoa sudah banyak yang sukses dalam perdagangan, baik dalam bidang industri seperti pabrik gula, penggilingan beras, pabrik arak, kantor-kantor perdagangan,percetakan dan sebagainya.
Pemerintah VOC dan kemudian Belanda pendapatannya sangat tergantung dari pajak-pajak yang dibayar oleh orang-orang Tionghoa.
Dalam penghidupan mereka merasakan kekurangan untuk mendapatkan news, kabar-kabar dalam dan luar negeri, terutama berita-berita dari tanah leluhurnya di Tiongkok.
Karena percetakan-percetakan yang ada di Jawa kepunyaan orang-orang Tionghoa, maka mudah bagi etnis ini untuk menerbitkan koran berbahasa Melajoe yaitu Soerat Kabar Bahasa Melaijoe (1856), Soerat Chabar Betawi (1858),dan Bintang Soerabaja (1860).
Dengan jalannya tahun, berkembanglah penerbitan koran koran Melajoe-Tionghoa diseluruh kepulauan Indonesia. Bahasanya yang dipakai itu waktu adalah bahasa Melajoe Betawi.
Tanggal 1 Januari 1876 merupakan terbitan perdana Slompret Melaijoe yang dikatakan terbit perdana pada permulaan tahun 1876. Surat kabar di luar daerah ada yang terbit lebih dulu di Surabaya dan 20 tahun lebih tua, yakni Soerat Kabar Bahasa Melaijoe yang diterbitkan oleh E. Fuhri pada 12 Januari 1856.
Untuk melihat gambar yang lebih besar/jelas,
click pada gambar yang akan di lihat.
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 0813.1540.5281
Sudah Terjual
Sabtu, 03 Januari 2009
Happy New Year!
Kamis, 01 Januari 2009
Buku Kuno Th.1927, tentang Narkoba pada Jaman Belanda, Nederlandsch Indische – Anti Opium – Vereeniging te Bandoeng
Buku Kuno Th.1927, Narkoba pada Jaman Belanda,
Nederlandsch Indische – Anti Opium – Vereeniging te Bandoeng
Narkoba sudah ada di Indonesia sejak jaman Penjajahan Belanda
(Nederlandsch Indie), hanya belum secanggih sekarang.
Saat itu yang ada baru hanya Madat dan Opium, belum beraneka jenis
seperti sekarang yang lebih canggih dan lebih merusak tubuh.
Buku ini tentang perawatan orang-orang yang kecanduan Narkoba
di Rumah Sakit Juliana di Bandung pada th.1927.
Ditulis dalam karya ilmiah lengkap dengan statistik2,
gambar2 pasien sebelum ditangani dalam pengobatan dan
sesudah perawatan, daftar biaya pengobatan dll.
Buku ini sangat berguna bagi yang ingin mengetahui sejarah Narkoba
di Indonesia dan merupakan sebuah buku kuno yang langka.
Tebal 126 halaman plus data2 statistik.
Dalam bahasa Belanda (bukan bahasa Indonesia), karena di masa itu
Ilmu bidang Kedokteran masih menggunakan bahasa pengantar bahasa Belanda.
Kondisi buku masih bagus, halaman lengkap, jilid utuh,
walaupun sudah jadoel.
Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 021.9471.2076 (Esia).
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI (Titipan Kilat)
Sudah Terjual
Langganan:
Postingan (Atom)