Senin, 12 November 2012

Tanda tangan asli authentik dari Menteri Sekretaris Negara, Moerdiono.

Sampul surat dengan Kop surat berwarna emas
Menteri Sekretaris Kabinet RI, dengan cap pos, Jakarta 21 - 12 -84



Bagian dalam surat dengan tanda tangan

Ini adalah tanda tangan asli authentik dari mantan Menteri Sekretaris Negara, Moerdiono..
Terkirim dalam sebuah surat resmi ucapan Selamat hari Raya Natal dan Tahun Baru tahun 1984 kepada mantan Menteri Keuangan Frans Seda alm.
Saat itu Moerdiono masih menjabat Menteri Sekretaris Kabinet. 
Kesempatan bagus untuk Kolektor tanda tangan atau pengagum dari tokoh-tokoh Indonesia, baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada.Tentu tidak mudah mendapatkan tanda tangan asli diatas surat dari tokoh-tokoh Indonesia yang terkenal ini.

Moerdiono adalah mantan Menteri Sekretaris Negara Indonesia yang menjabat selama dua periode. Yakni pada Kabinet Pembangunan V (21 Maret 1988-17 Maret 1993) dan Kabinet Pembangunan VI (17 Maret 1993-16 Maret 1998). Pria kelahiran Banyuwangi, 19 Agustus 1934 sejak awal meniti kariernya di Sekretariat Negara. 

Ia dikenal dekat dengan mantan Wakil Presiden Soedarmono.
Banyak cerita dari mantan orang kepercayaan Almarhum Presiden Soeharto semasa hidupnya. Sosok yang terkenal dengan gumaman 'eeee.. Eee.. Eee..' itu, dikenal telah mengabdikan sebagian hidupnya pada Negara ini.

Awalnya, Moerdiono yang lulusan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Malang (1957) dan Lembaga Administrasi Negara (1967) ini mulai berkarir pada masa Orde Baru. Ia memulai karier menjadi staf Sekretaris Negara (1966) dan kemudian menjadi Asisten Menteri Sekretaris Negara Urusan Khusus (1972) lalu menjadi Sekretaris Kabinet (1981-1983).
Moerdiono yang kelahiran Banyuwangi 19 Agustus 1934 ini tercatat aktif sebagai Ketua PB Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (PB Pelti) dan Ketua panitia Kordinasi Kerjasama Teknik Luar Negeri.

Ia juga pernah menerima penghargaan Bintang Yudha Dharma Nararya (1986), Bintang Mahaputera Adipradana (1987) dan Doktor Honoris Causa dari Universitas Airlangga, Surabaya (1994).

Setelah Orde Baru berakhir, Moerdiono yang sebelumnya berkiprah di Golkar memilih Gerindra untuk labuan politiknya. Ia juga sempat menjabat Ketua Dewan Penasihat di Partai tersebut tahun 2008.
Moerdiono menghembuskan nafas terakhir pada 7 Oktober 2011 di RS Gleneagles, Singapura. Ia wafat karena sakit kanker paru-paru. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. 

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.


Harga: 100 rb.
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. HP. 0813.1540.5281
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI atau Posindo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar