Minggu, 31 Agustus 2014

Boven Digoel, buku kuno langka dari jaman Belanda, tempat pembuangan tokoh-tokoh Kemerdekaan Indonesia

Sudah Terjual




 Dicetak dan diterbitkan oleh
N.V. Koninklijke Drukkerij De Unie 
Batavia Centrum (sekarang Jakarta Pusat)

Kapten L. Th. Becking
pendiri Kamp konsentrasi Boven Digoel di awal tahun 1927.

 Buku dicetak di Batavia th.1936

 Daftar isi buku

 Peta Indonesia bagian timur di jaman Belanda

 Peta Papua di jaman Belanda

 Peta Boven Digoel

 Penduduk lokal suku asli yang belum mengenal pakaian





 Seluruh tenaga kesehatan untuk rumah sakit Wilhelmina



 Slamat Berpisah - Boven Digoel 21 Januari 1931
Till We Meet Again

 Tanda Peringatan - Fotografers
Boven Digoel 1 Februari 1932




 Ali Archam tokoh Pemberontakan PKI pada Pemerintah Belanda di Banten th. 1926
Meninggal di Boven Digoel tgl.2 Juli 1933

Makam Ali Archam, dengan lambang komunis Palu dan Arit

Boven Digoel, buku kuno langka dari jaman Belanda, tempat pembuangan tokoh-tokoh Kemerdekaan Indonesia.
Banyak foto-foto didalam, masih dalam bahasa belanda.
Hard Cover. 
Kondisi: buku tua, ada lubang-lubang kecil bekas rayap.

Kamp Pengasingan di Boven Digoel, Papua
Tempat ini merupakan kamp-kamp yang digunakan oleh kolonial Belanda untuk membuang atau mengasingkan 
hukuman bagi orang-orang yang terlibat dalam pemberontakan terhadap Belanda.
Karena kondisi lingkungannya yang tidak baik untuk tinggal, ditempat ini terdapat banyak nyamuk malaria yang dapat mematikan manusia atau tawanan, beberapa tawanan sampai menderita penyakit kencing hitam yang mengerikan, tempat ini merupakan 
penjara alam yang mematikan dan letaknya berada di hutan belantara di tepi sungai Digoel yang jauh dari beradaban manusia.

Sebelumnya tempat pembuangan tokoh-tokoh Indonesia pada jaman Belanda adalah di Luar Negeri, 
Tiga pemimpin partai politik pertama di Indonesia dibuang ke Eropa antara lain E.F.E Douwes Deker, Suwardi Suryaningrat, 
Tjipto Mangunkusumo.Tokoh Indonesia yang terakhir dibuang di Luar Negeri adalah  Semaun dan Darsono (dua orang ini adalah pemimpin pemogokan kaum buruh pada tahun 1923). 

Boven Digoel diperkuat administrasinya oleh Belanda dan dibangunlah pengasingan oleh kekuasaan militer pada saat itu. 
Kamp konsentrasi Boven Digoel didirikan oleh Kapten L. Th. Becking pada awal tahun 1927. 
Sebelumnya Kapten ini dikenal sukses memadamkan pemberontakan Komunis di Banten pada November 1926.

Penghuni Kamp Digoel ini hampir semuanya adalah para aktivis politik yang melakukan pemberontakan kepada kolonial Belanda, Banyak tokoh-tokoh terkenal yang dibuang ke kamp ini, beberapa tokoh Indonesia yang fenomenal dibuang oleh pemerintahan kolonial Belanda pada tahun 1935, tokoh-tokoh tersebut adalah Mohammad Hatta (wakil Presiden 1945), Sutan Syahir, 
dan para tokoh perjuangan lainnya.

Boven Digoel merupakan tempat terpencil, terletak di tengah hutan belantara yang sangat sulit ditembus dan tempatnya sangat jauh terisolasi, sehingga para tawanan akan kesulitan untuk melarikan diri dari penjara alam ini. Bukan hanya karena alamnya yang demikian keras, namun juga ada beberapa siksaan kaum kolonialis, ada tangisan kesedihan dari para tawanan, juga kegeraman 
dan kertakan gigi, bahkan darah yang tertumpah untuk sebuah perjuangan membebaskan diri dari belenggu kolonialis.
Sumber:

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang, 
cara pembayaran dll. silahkan hub. 0813.1540.5281 
atau e-mail: neneng123usman@gmail.com

Sold

1 komentar:

  1. Kalo holeh tau di jual dengan harga berapa? Sata punya buku dr tahun yg sama, asli tulisan belanda.

    BalasHapus