Patron:
His Excellency Dr. Ir. Soekarno
Honorary Presidency:
Maharaja Dhiraj Yadvindra Singh
Mahendra Bahadur of Patiala
Bendera negara-negara peserta Asian Games IV
Denah Stadion Senayan (kini Gelora Bung Karno)
Denah Peta Komplek Asian Games
Negara-negara seperti Israel dan Afghanistan pun ikut
Asian Games th.1962 di Jakarta
Juga Negara-negara yang kini sudah tidak exist lagi
seperti: Borneo Utara dan Serawak (keduanya bergabung dengan Malaysia)
Buku jadul: Opening Ceremony Asian Games IV Djakarta 1962.
Sebuah buku jadul bersejarah yang keberadaanya sangat langka saat ini.
Kondisi buku masih bagus, walaupun sudah lebih dari setengah abad.
Bung Karno dan Stadion Senayan
Di depan
maket Stadion Senayan Bung Karno menunjuk-nunjukkan tongkatnya ke maket rencana
Stadion “Ini…ini akan jadi Stadion terbesar di dunia, ini adalah awal
bangsa kita menjadi bintang pedoman bangsa-bangsa di dunia, semua olahraga dari
negara-negara di dunia ini, berlomba disini. Kita tunjukkan pada dunia,
Indonesia bangsa yang besar, yang mampu maju ke muka memimpin pembebasan
bangsa-bangsa di dunia menuju dunia barunya”.
Lalu Sukarno memanggil pematung Sunarso dan berkata : “Coba
dari arah lurus ini, kamu buat Patung Selamat Datang, disinilah patung yang
akan jadi gerbang bangsa kita, awal dari mula sejarah berpikir kita. Djakarta
akan jadi kota dunia, ini impianku, dari Stadion Senayan ini akan dilingkari
pusat-pusat kebudayaan, kita akan melahirkan bukan saja atlet-atlet handal tapi
pelukis-pelukis jempolan, penari-penari kelas dunia, dan penyanyi-penyanyi yang
lagunya bisa membangkitkan suara surga dari tanah Nusantara. Cobalah Sunarso
aku ingin lihat karyamu, patung-patungmu akan memberi jiwa bagi bangkitnya
bangsa kita ke muka dunia Internasional. Monumenmu yang kau bangun adalah
kehormatan”.
Kemudian
Bung Karno diperlihatkan maket jalan Semanggi : “Semanggi ini perlambang bunga
yang imbang, dari susunan daunnya dan batangnya. Ini seperti bangsa kita yang
menyukai keindahan, dan taukah kamu…eh Bandrio, eh Jenderal Suprayogi, eh
Sutami….keindahan itu adalah keseimbangan” kata Bung Karno dengan mata penuh
kemenangan.
Utusan Jepang untuk persiapan Asian Games 1962 berdecak kagum pada
bangsa Indonesia. “Ini bangsa gila, bisa menyiapkan seluruhnya dalam hitungan
bulan, dengan membangun Stadion raksasa sekaligus pemindahan penduduk tanpa
ribut-ribut. Kepemimpinannya luar biasa”
Bung Karno dengan akal cerdasnya tidak membangun
Stadion dengan hutang atau pake dana APBN dimanipulasi proyeknya seperti yang
terjadi sekarang. Tapi ia memboyong semua menterinya ke Tokyo. Sukarno tinggal
di Tokyo 18 hari, disana Sukarno melobi seluruh pejabat-pejabat Jepang. Bahkan
Mochtar Lubis dalam sebuah sindirannya berkata : “Gila, Ibukota RI pindah ke
Tokyo”. Ini benar juga soalnya Robert Kennedy yang sedang melobi Sukarno harus
ke Tokyo bukan ke Jakarta, semua pekerjaan dilaporkan para menteri ke Tokyo.
Dari Tokyo ini Sukarno mendapat pampasan perang
Jepang, itulah hebatnya Sukarno. Dengan pampasan perang itu Sukarno membangun
Stadion paling hebat sedunia.
Sumber:
Untuk
melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.
Harga (sudah termasuk
ongkos kirim via TIKI JNE atau Pos Indonesia)
Keterangan lebih lanjut mengenai
pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan hub. 0813.1540.5281
atau e-mail:
neneng1971@yahoo.com
Sudah Terjual