Minggu, 05 Agustus 2012

Autobiografi Soeharto: "Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya", plus foto asli th.1982 ukuran besar

 Buku dengan sampul jacket Hard Cover

 
 Buku - tanpa sampul jacket

 Plus Foto Asli th.1982, ukuran besar: 20 cm x 26 cm
Kurang lebih se-ukuran kertas A4

Tulisan di bagian belakang foto:
Soeharto di Jl. Cendana, Jakarta
Tgl. 3 Juni 1982

Autobiografi Soeharto: "Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya"
Inilah buku tentang Soeharto yang dulu sangat dicari orang,
ketika meninggalnya mantan Presiden Soeharto di th.2008.
Saat ini, ketika akan diberikan gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto,
buku ini di cari-cari orang lagi.

Jika ingin menyelami Soeharto, maka otobiografi Soeharto:
"Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya" adalah media yang tepat.
Di buku yang dirilis 1989 inilah Soeharto bicara banyak hal,
termasuk Surat Perintah 11 Maret (Supersemar).
Selama ini, banyak kalangan menuduh Supersemar adalah alat Soeharto
untuk naik ke pentas kekuasaan.

Dalam otobiografinya, Soeharto yang langsung membubarkan PKI
begitu mendapatkan Supersemar dari Presiden Soekarno, menjawab tuduhan itu
di halaman 173:
"Memang setelah saya umumkan tentang adanya "Supersemar" itu, dipersoalkan orang,
apakah surat perintah itu hanya satu "instruksi" Presiden kepada saya,
ataukah satu "pemindahan kekuasan eksekutif yang terbatas?"
Menurut saya, perintah itu dikeluarkan di saat negara dalam keadaan gawat
di mana integritas Presiden, ABRI dan rakyat sedang berada dalam bahaya, s
edangkan keamanan, ketertiban dan pemerintahan berada dalam keadaan berantakan.
Seperti saya nyatakan di depan Radio dan TVRI di pertengahan Juni 1966,
saya tidak akan sering menggunakan Surat Perintah 11 Maret tersebut,
lebih-lebih kalau surat perintah itu belum diperlukan.
Mata pedang akan menjadi tumpul bila selalu digunakan.

Sebagai perbandingan saya kemukakan, segerombolan monyet yang menyerang
ladang jagung si Polan dapat diusir hanya dengan tepukan tangan penjaganya.
Oleh karena itu, tidaklah baik memobilisasi satu kompi kendaraan berlapis baja
cuma untuk mengusir segerombolan kera.
Lima tahun kemudian, untuk pertama kalinya saya jelaskan latar belakang dan sejarah
lahirnya "Supersemar" itu, karena rakyat Indonesia memang berhak mengetahuinya.
"Supersemar" merupakan bagian sejarah yang sangat penting untuk meluruskan
kembali perjuangan bangsa dalam mempertahankan cita-cita kemerdekaan
dan memberi isi pada kemerdekaan.

Berkenaan dengan ini, beberapa kali saya telah menolak prakarsa untuk memperingati
hari lahirnya "Supersemar" secara besar-besaran. Ini untuk menghindarkan timbulnya mitos terhadap peristiwa itu atau terhadap diri saya sendiri.
Saya tidak pernah menganggap "Supersemar" itu sebagai tujuan untuk memperoleh kekuasaan. Surat Perintah 11 Maret itu juga bukan merupakan alat untuk mengadakan
coup secara terselubung. "Supersemar" itu adalah awal perjuangan Orde Baru.

Buku lumayan tebal: 599 halaman
dengan banyak Foto2 didalam
Cetakan: th. 1989
Kondisi buku: Sangat bagus.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. 0813.1540.5281
atau e-mail: neneng1971@yahoo.com
Sudah Terjual

6 komentar:

  1. AKu punya... tapi sayang sampai saat ini aku belum membaca erius buku itu. nice info, akan aku pelajari lagi bukunya... suwun Ton..

    BalasHapus
  2. Bukunya sudah laku/belum?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sdh banyak yg membaca serta mengulasnya, sehingga ya.

      Hapus
  3. Isi buka yg begitu sempurna, sangat baik dibaca oleh siapapun termasuk anak-anak karena sangat mendidik, berbudipekerti dan berdedikasi.

    BalasHapus
  4. Buku masih ada satu lagi, tapi yang tanpa jaket.
    Kalau foto nanti saya carikan yang lain, kalau masih ada.
    Foto jadul asli, bukan foto repro/afdruk.
    Agar lebih mudah hub. saja No. telp. yang ada di Blog ini / atau SMS.

    BalasHapus