Tahi Bonar Simatupang, mungkin nama tersebut asing di telinga
masyarakat. Namun, jika kita melintas di Jalan TB Simatupang, nama tersebut
langsung melekat dalam ingatan. Pasalnya, jalan tersebut sangat indentik dengan
kemacetan.
TB Simatupang merupakan tokoh militer Indonesia. Dalam masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan, TB Simatupang turut berjuang melawan penjajahan Belanda.
Karir militer TB simatupang sangat gemilang, dia juga dipercaya untuk membantu angkatan bersenjata Indonesia dan selalu menjadi perwakilan delegasi Indonesia di berbagai perundingan. Salah satunya di Konferensi Meja Bundar.
T.B. Simatupang ditunjuk oleh Presiden Soekarno sebagai Kepala Staf Angkatan Perang Republik Indonesia (KASAP) setelah Panglima BesarJenderal Soedirman wafat pada tahun 1950. Ia menjadi KASAP hingga tahun1953. Jabatan KASAP secara hirarki organisasi pada waktu itu berada di atasKepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Laut, Kepala Staf Angkatan Udara dan berada di bawah tanggung jawab Menteri Pertahanan.
TB Simatupang merupakan tokoh militer Indonesia. Dalam masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan, TB Simatupang turut berjuang melawan penjajahan Belanda.
Karir militer TB simatupang sangat gemilang, dia juga dipercaya untuk membantu angkatan bersenjata Indonesia dan selalu menjadi perwakilan delegasi Indonesia di berbagai perundingan. Salah satunya di Konferensi Meja Bundar.
T.B. Simatupang ditunjuk oleh Presiden Soekarno sebagai Kepala Staf Angkatan Perang Republik Indonesia (KASAP) setelah Panglima BesarJenderal Soedirman wafat pada tahun 1950. Ia menjadi KASAP hingga tahun1953. Jabatan KASAP secara hirarki organisasi pada waktu itu berada di atasKepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Laut, Kepala Staf Angkatan Udara dan berada di bawah tanggung jawab Menteri Pertahanan.
T.B. Simatupang meninggal dunia pada
tahun 1990 di Jakarta dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Pada tanggal 8 November 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada
TB Simatupang. Saat ini namanya diabadikan sebagai salah satu nama jalan besar
di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.
Dia
mengundurkan diri dengan pangkat Letnan Jenderal (Letjen) dari dinas aktifnya
di kemiliteran, karena perbedaan prinsipnya dengan Presiden Soekarno pada waktu
itu.
Jenderal Simatupang menganggap jika presiden menggunakan uniform atau seragam militer itu menunjukkan suatu mentalitas hanya orang yang berseragam yang patut dihormati. Dia mengambil contoh para kaisar di dunia yang selalu berfoto dengan pakaian kebesaran dan tak mau menemui rakyat kalau tak mengenakan uniform. Rupanya Soekarno tak bisa menerima penjelasan Simatupang.
Pendapat Simatupang ada benarnya. Lihatlah diktator dunia seperti Hitler dan Musolini, yang selalu tampak mengenakan uniform dan tampil secara militeristik.
Bung Karno pun sempat marah. Dia bercerita pada orang-orang Simatupang melarangnya memakai uniform. Simatupang pun berusaha menjernihkan masalah itu.
"Yang benar saya katakan adalah: Bung Karno saya sebagai Kepala Staf Angkatan Perang yang mengenakan uniform, memberi hormat pada Bung Karno yang tidak memakai uniform. Sehingga dengan demikian masyarakat melihat bukan yang memakai uniform itu yang tinggi, tetapi yang tidak memakai uniform
TB Simatupang adalah pencetus ide tentang sumpah prajurit dan Sapta Marga. Setelah mengundurkan diri dari militer, hampir setiap hari dia meluangkan waktu untuk beribadah dan memberikan pelayanan di gereja.
Jenderal Simatupang menganggap jika presiden menggunakan uniform atau seragam militer itu menunjukkan suatu mentalitas hanya orang yang berseragam yang patut dihormati. Dia mengambil contoh para kaisar di dunia yang selalu berfoto dengan pakaian kebesaran dan tak mau menemui rakyat kalau tak mengenakan uniform. Rupanya Soekarno tak bisa menerima penjelasan Simatupang.
Pendapat Simatupang ada benarnya. Lihatlah diktator dunia seperti Hitler dan Musolini, yang selalu tampak mengenakan uniform dan tampil secara militeristik.
Bung Karno pun sempat marah. Dia bercerita pada orang-orang Simatupang melarangnya memakai uniform. Simatupang pun berusaha menjernihkan masalah itu.
"Yang benar saya katakan adalah: Bung Karno saya sebagai Kepala Staf Angkatan Perang yang mengenakan uniform, memberi hormat pada Bung Karno yang tidak memakai uniform. Sehingga dengan demikian masyarakat melihat bukan yang memakai uniform itu yang tinggi, tetapi yang tidak memakai uniform
TB Simatupang adalah pencetus ide tentang sumpah prajurit dan Sapta Marga. Setelah mengundurkan diri dari militer, hampir setiap hari dia meluangkan waktu untuk beribadah dan memberikan pelayanan di gereja.
Untuk melihat gambar yang lebih
besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.
Selain ini saya juga memiliki Td. tangan asli dari Tokoh2 Indonesia yg sudah tiada / alm. lainnya :
1} Laksamana Sudomo. Pangkopkamtib, Wapangab, Kasal dll.
2} Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta
3} J.B. Sumarlin, Menko Ekkuin / Ketua Bappenas
Harga: Rp 1 jt. untuk 4 bh. semuanya Td. tangan asli Tokoh2 Indonesia ini
(Ongkos kirim gratis, ke
semua alamat di Pulau Jawa,
dikirim
lewat JNE atau Pos Indonesia).
Keterangan
lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara
pembayaran dll. silahkan hub. 0813.1540.5281
Tidak ada komentar:
Posting Komentar