Dicetak dan diterbitkan oleh
N.V. Koninklijke Drukkerij De Unie
Batavia Centrum (sekarang Jakarta Pusat)
Kapten L. Th. Becking
pendiri Kamp konsentrasi Boven Digoel di awal tahun 1927.
Buku dicetak di Batavia th.1936
Daftar isi buku
Peta Indonesia bagian timur di jaman Belanda
Peta Papua di jaman Belanda
Peta Boven Digoel
Penduduk lokal suku asli yang belum mengenal pakaian
Seluruh tenaga kesehatan
untuk rumah sakit Wilhelmina
Slamat Berpisah - Boven Digoel 21 Januari 1931
Till We Meet Again
Tanda Peringatan - Fotografers
Boven Digoel 1 Februari 1932
Ali Archam tokoh Pemberontakan PKI pada Pemerintah Belanda di Banten th. 1926
Meninggal di Boven Digoel tgl.2 Juli 1933
Makam Ali Archam, dengan lambang komunis Palu dan Arit
Boven Digoel, buku kuno langka dari jaman Belanda, tempat pembuangan tokoh-tokoh Kemerdekaan Indonesia.
Banyak foto-foto didalam, masih dalam bahasa belanda.
Hard Cover.
Kondisi: buku tua, ada lubang-lubang kecil bekas rayap.
Kamp
Pengasingan di Boven Digoel, Papua.
Tempat ini merupakan kamp-kamp yang
digunakan oleh kolonial Belanda untuk membuang atau mengasingkan
hukuman bagi
orang-orang yang terlibat dalam pemberontakan terhadap Belanda.
Karena
kondisi lingkungannya yang tidak baik untuk tinggal, ditempat ini terdapat
banyak nyamuk malaria yang dapat mematikan manusia atau tawanan, beberapa
tawanan sampai menderita penyakit kencing hitam yang mengerikan, tempat
ini merupakan
penjara alam yang mematikan dan letaknya berada di hutan belantara di tepi sungai Digoel yang jauh dari beradaban manusia.
Sebelumnya
tempat pembuangan tokoh-tokoh Indonesia pada jaman Belanda adalah di Luar
Negeri,
Tiga pemimpin partai politik pertama di Indonesia dibuang ke Eropa antara lain E.F.E Douwes Deker, Suwardi Suryaningrat,
Tjipto Mangunkusumo.Tokoh Indonesia yang terakhir dibuang di Luar Negeri adalah Semaun dan Darsono (dua orang
ini adalah pemimpin pemogokan kaum buruh pada tahun 1923).
Boven Digoel diperkuat administrasinya oleh Belanda dan dibangunlah
pengasingan oleh kekuasaan militer pada saat itu.
Kamp konsentrasi Boven Digoel
didirikan oleh Kapten L. Th. Becking pada awal tahun 1927.
Sebelumnya Kapten ini dikenal sukses
memadamkan pemberontakan Komunis di Banten pada November 1926.
Penghuni
Kamp Digoel ini hampir semuanya adalah para aktivis politik yang melakukan
pemberontakan kepada kolonial Belanda, Banyak tokoh-tokoh terkenal yang dibuang
ke kamp ini, beberapa tokoh Indonesia yang fenomenal dibuang oleh pemerintahan
kolonial Belanda pada tahun 1935, tokoh-tokoh tersebut adalah Mohammad Hatta
(wakil Presiden 1945), Sutan Syahir,
dan para tokoh perjuangan lainnya.
Boven
Digoel merupakan tempat terpencil, terletak di tengah hutan belantara
yang sangat sulit ditembus dan tempatnya sangat jauh terisolasi, sehingga para
tawanan akan kesulitan untuk melarikan diri dari penjara alam ini. Bukan
hanya karena alamnya yang demikian keras, namun juga ada beberapa siksaan kaum
kolonialis, ada tangisan kesedihan dari para tawanan, juga kegeraman
dan
kertakan gigi, bahkan darah yang tertumpah untuk sebuah perjuangan membebaskan
diri dari belenggu kolonialis.
Sumber:
Untuk melihat gambar yang lebih
besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan
dilihat.
Keterangan
lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara
pembayaran dll. silahkan hub. 0813.1540.5281
atau e-mail: neneng123usman@gmail.com
Sold
Sold