Judul: Kumpulan Pidato Dari tahun 1942 s.d. 1949
Penulis: Mohammad Hatta
Penyusun: I. Wangsa Widjaja & Meutia F. Swasono (anak Bung Hatta)
Bahasa: Indonesia
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: 332 Halaman
Dimensi: 15 x 21 Cm
Penerbit: Yayasan Idayu, Jakarta
Tahun: Cetakan Pertama, 1981
Kondisi: Bagus
Penulis: Mohammad Hatta
Penyusun: I. Wangsa Widjaja & Meutia F. Swasono (anak Bung Hatta)
Bahasa: Indonesia
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: 332 Halaman
Dimensi: 15 x 21 Cm
Penerbit: Yayasan Idayu, Jakarta
Tahun: Cetakan Pertama, 1981
Kondisi: Bagus
Bahkan di Belanda, Bung Hatta Berpidato dalam Bahasa Indonesia
Suasana negri Belanda yang dingin di akhir bulan Desember 1949, namun terlihat di lapangan di depan Paleis op de Dam banyak sekali masyarakat yang berkumpul terutama masyarakat Indonesia yang ada di Negri Belanda. Mereka dengan bersemangat menanti kedatangan Wakil Presiden Drs. Mohammad Hatta. Terlihat Bung Hatta memakai mantel hitam yang tebal namun tidak memakai penutup kepala atau peci.
Upacara dimulai dengan Bung Hatta memeriksa barisan kehormatan dan kemudian gambar dilanjutkan dengan suasana di dalam istana.penyerahan kedaulatan yang terjadi pada 27 desember 1949 di Istana Dam. Peristiwanya adalah Soevereiniteits Overdracht in Het Koninklijk Paleis te Amsterdam atau Penyerahan Kedaulatan di Istana Kerajaan di Amsterdam.
Sebelum upacara dimulai, perwakilan negri Belanda dan Indonesia sempat beramahtamah dan kemudian dilaksanakan upacara penyerahan kedaulatan dari Ratu Juliana kepada wakil presiden Republik Indonesia Bung Hatta. Dalam upacara ini terlihat juga Sultan Pontianak Alkadrie dan Prof Dr Supomo,. Sedangkan dari delegasi Belanda terlihat PM Belanda Willem Drees dan juga Van Royen yang terkenal dengan perjanjian Roem Royen itu.
Setelah penandatanganan teks naskah penyerahan kedaulatan , dilanjutkan dengan pidato Ratu Juliana dalam Bahasa Belanda. Setelah itu dilanjutkan oleh pidato Bung Hatta yang dibacakan dalam Bahasa Indonesia. Dalam acara itu, hampir semua pidato maupun protokoler dilaksanakan dalam dua bahasa yaitu bahasa Belanda dan Bahasa Inggris. Konon teks pidato dalam bahasa Indonesia yang ditulis tangan ini keesokan harinya diserahkan kepada PM Belanda sebagai kenang-kenangan.
Disinilah kita melihat betapa tingginya nilai nasionalisme Bung Hatta. Beliau mengucapkan pidato ini dalam bahasa Indonesia bukan karena beliau tidak bisa berbahasa Inggris atau Belanda. Tentu saja beliau fasih kedua bahasa itu. Apalagi beliau sempat tinggal bertahun-tahun di Belanda ketika menuntut ilmu di negri kincir angin ini.
Penyerahan kedaulatan ini merupakan hasil dari Konperensi Meja Bundar atau Ronde Tafel Conferentie (RTC) yang diadakan di Den Haag pada 23 Agustus sampai 2 November 1949. Dan bersamaan dengan penyerahan kedaulatan inilah maka keberadaan Republik Indonesia pun diakui di tatanan bangsa-bangsa di dunia.
Sumber: http://sejarah.kompasiana.com/
Untuk
melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.
click pada gambar yang akan dilihat.
Keterangan
lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan hub. 0813.1540.5281
atau
e-mail: neneng1971@yahoo.com.cara pembayaran dll. silahkan hub. 0813.1540.5281
Sudah Terjual
Tidak ada komentar:
Posting Komentar