Liem Koen Hian
(1896-1952) pastilah wartawan hebat. Kalau tidak, tak mungkin Presiden Soekarno
dalam Pidato 1 Juni 1945, di depan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan (BPUPK), sampai empat kali menyebut namanya.
Mantan Ketua Umum PP
Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif, dalam artikelnya di Harian Kompas: Liem Koen
Hian dan AR Baswedan, menyebutkan, pidato Bung Karno di hari Kelahiran
Pancasila itu, salah satu testimoni mahapenting dalam bangunan kebangsaan kita.
Pena Liem Koen Hian tajam
sekali dan banyak menulis ketika ia masih aktif sebagai wartawan.
Bebagai karangan dan artikel
dalam Sin Tit Po yang tajam dan pedas adalah buah tangannya,
tetapi tulisannya itu tidak
pernah dibukukan.
Selain menulis artikel untuk
surat kabar, Liem Koen Hian juga menerjemahkan buku-buku
B. Hoetink, antara lain Souw
beng Kong, Kapitein Tionghoa jang pertama
dan Nie Hoe Kong, Kapitein Tionghoa jaman
Gubernur Jenderal Valckenier.
Terjemahannya yang
menggemparkan adalah Chungking dan Yenan, karangan Gunther Stein.
Buku ini terbit pada bulan
juni 1949 dan dari kata pengantar di buku itu,
kelihatan bahwa Liem Koen Hian
bersimpati kepada Partai Komunis Tiongkok.
Untuk
melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.
click pada gambar yang akan dilihat.
Harga: (sudah termasuk ongkos kirim via TIKI JNE atau Pos Indonesia)
Keterangan
lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan hub. 0813.1540.5281
atau e-mail: neneng1971@yahoo.com.
Sudah Terjual
cara pembayaran dll. silahkan hub. 0813.1540.5281
atau e-mail: neneng1971@yahoo.com.
Sudah Terjual
Tidak ada komentar:
Posting Komentar