Anggota Wanita Konstituante Republik Indonesia
Ibu Mangunsarkono sebagai ketua panitia Pusat Peringatan
seperempat Abad dan sebagai tokoh Wanita Indonesia
Wanita Indonesia Peliharalah Persatuan Bangsamu
Poster Slogan ukuran satu halaman buku ukuran besar
Mars Wanita
Lagu Pergerakan Wanita Indonesia
Kata Sambutan dari Presiden Soekarno
dalam bentuk tulisan tangan (printed)
Kata Sambutan dari Wakil Presiden Mohammad Hatta
Kata Sambutan dari Perdana Menteri Mr. Ali Sastroamidjojo
Lagu "Hari Ibu"
Berbakti terhadap seorang Ibu menandakan watak yang luhur
Presiden Soekarno menyembah Ibunya ibu Sasrodihardjo
Lagu Kartini
Buku ukuran besar: tinggi 28 cm
Perbandingan ukuran dengan uang Lima puluh ribu rupiah
dan Coca cola kaleng di samping buku
Buku kuno th.1958 tentang Pergerakan Wanita Indonesia yang langka,
"Peringatan 30 Tahun Pergerakan Wanita Indonesia, 22 Des.1928 - 22 Des. 1958".
Diterbitkan oleh: Kementerian Penerangan RI pada th. 1958 di Jakarta
Tebal: 397 hlm, ukuran besar dengan tinggi buku 28 cm.
Tebal: 397 hlm, ukuran besar dengan tinggi buku 28 cm.
Terdapat banyak sekali foto-foto tokoh Wanita Indonesia, termasuk tokoh-tokoh dari Partai Nasionalis Indonesia (P.N.I.) dan Partai Komunis Indonesia (P.K.I.)
Silahkan lihat pada beberapa contoh gambar diatas (dari banyak sekali foto yang ada di buku)
Silahkan lihat pada beberapa contoh gambar diatas (dari banyak sekali foto yang ada di buku)
Pada tanggal 22 s/d 25 Desember 1928 bertempat di Yogyakarta, para pejuang wanita Indonesia dari Jawa dan Sumatera, saat itu berkumpul untuk mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I (yang pertama).
Gedung Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto, Yogyakarta menjadi saksi sejarah berkumpulnya 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera yang kemudian melahirkan terbentuknya Kongres Perempuan yang dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Pejuang-pejuang wanita seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain secara tidak langsung telah merintis organisasi perempuan melalui gerakan-gerakan perjuangan.
Hal itu menjadi latar belakang dan tonggak sejarah perjuangan kaum perempuan di Indonesia, memotivasi para pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib bagi kaum perempuan.
Peringatan Hari Ibu yang paling meriah adalah pada peringatan tahun 1958.
Tak kurang dari 85 kota Indonesia dari Meulaboh sampai Ternate merayakan peringatan Hari Ibu secara meriah. Secara resmi tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu adalah setelah Presiden Soekarno melalui melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 menetapkan bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga saat ini.
Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.
click pada gambar yang akan dilihat.
Harga: (Sudah termasuk ongkos kirim lewat TIKI JNE atau Pos Indonesia)
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan hub. 0813.1540.5281Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
atau e-mail: neneng1971@yahoo.com.
Sudah Terjual
Tidak ada komentar:
Posting Komentar