Sampul surat dengan Kop surat berwarna emas
Menteri Sekretaris Kabinet RI, dengan cap pos, Jakarta 21 - 12 -84
Menteri Sekretaris Kabinet RI, dengan cap pos, Jakarta 21 - 12 -84
Bagian dalam surat dengan tanda tangan
Ini adalah tanda tangan asli authentik dari mantan Menteri Sekretaris Negara,
Moerdiono..
Terkirim dalam sebuah surat resmi ucapan Selamat hari Raya Natal
dan Tahun Baru tahun 1984 kepada mantan Menteri Keuangan Frans Seda alm.
Saat itu Moerdiono masih menjabat Menteri Sekretaris
Kabinet.
Kesempatan bagus untuk Kolektor tanda tangan
atau pengagum dari tokoh-tokoh Indonesia, baik yang masih hidup maupun yang
sudah tiada.Tentu tidak mudah mendapatkan tanda
tangan asli diatas surat dari tokoh-tokoh Indonesia yang
terkenal ini.
Moerdiono adalah mantan Menteri Sekretaris Negara Indonesia
yang menjabat selama dua periode. Yakni pada Kabinet Pembangunan V (21 Maret
1988-17 Maret 1993) dan Kabinet Pembangunan VI (17 Maret 1993-16 Maret 1998).
Pria kelahiran Banyuwangi, 19 Agustus 1934 sejak awal meniti kariernya di Sekretariat Negara.
Ia dikenal dekat dengan mantan Wakil Presiden Soedarmono.
Banyak
cerita dari mantan orang kepercayaan Almarhum Presiden Soeharto semasa
hidupnya. Sosok yang terkenal dengan gumaman 'eeee.. Eee.. Eee..' itu, dikenal telah
mengabdikan sebagian hidupnya pada Negara ini.
Awalnya, Moerdiono yang lulusan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Malang (1957) dan Lembaga Administrasi Negara (1967) ini mulai berkarir pada masa Orde Baru. Ia memulai karier menjadi staf Sekretaris Negara (1966) dan kemudian menjadi Asisten Menteri Sekretaris Negara Urusan Khusus (1972) lalu menjadi Sekretaris Kabinet (1981-1983).
Awalnya, Moerdiono yang lulusan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Malang (1957) dan Lembaga Administrasi Negara (1967) ini mulai berkarir pada masa Orde Baru. Ia memulai karier menjadi staf Sekretaris Negara (1966) dan kemudian menjadi Asisten Menteri Sekretaris Negara Urusan Khusus (1972) lalu menjadi Sekretaris Kabinet (1981-1983).
Moerdiono
yang kelahiran Banyuwangi 19 Agustus 1934 ini tercatat aktif sebagai Ketua PB
Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (PB Pelti) dan Ketua panitia Kordinasi
Kerjasama Teknik Luar Negeri.
Ia juga pernah menerima penghargaan Bintang Yudha Dharma Nararya (1986), Bintang Mahaputera Adipradana (1987) dan Doktor Honoris Causa dari Universitas Airlangga, Surabaya (1994).
Setelah Orde Baru berakhir, Moerdiono yang sebelumnya berkiprah di Golkar memilih Gerindra untuk labuan politiknya. Ia juga sempat menjabat Ketua Dewan Penasihat di Partai tersebut tahun 2008.
Ia juga pernah menerima penghargaan Bintang Yudha Dharma Nararya (1986), Bintang Mahaputera Adipradana (1987) dan Doktor Honoris Causa dari Universitas Airlangga, Surabaya (1994).
Setelah Orde Baru berakhir, Moerdiono yang sebelumnya berkiprah di Golkar memilih Gerindra untuk labuan politiknya. Ia juga sempat menjabat Ketua Dewan Penasihat di Partai tersebut tahun 2008.
Moerdiono
menghembuskan nafas terakhir pada 7 Oktober 2011 di RS Gleneagles, Singapura.
Ia wafat karena sakit kanker paru-paru. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam
Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.
Harga: 100 rb.
click pada gambar yang akan dilihat.
Harga: 100 rb.
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. HP. 0813.1540.5281
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI atau Posindo.
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. HP. 0813.1540.5281
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI atau Posindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar