Jumat, 13 November 2009

Peta kuno Sultanat Atschin / Kesultanan Aceh, dari jaman Belanda


Keseluruhan Peta
Bagian atas
Bagian bawah
Bagian belakang


Peta kuno Sultanat Atschin / Kesultanan Aceh, dari jaman Belanda.
Kesultanan Islam yang terletak di ujung utara pulau Sumatera, juga disebut sebagai Aceh, Atschin.
Lokasinya yang strategis memberikannya kepentingan secara Politik.
Pada th. 1816/1824 Belanda dan Inggris menyepakati batas bersama kekuasaan mereka
dalam Malay Archipelago; Aceh dialokasikan untuk tidak dalam pengaruh satu pun dari mereka. Dalam risalah SUMATRA tahun 1871, Inggris mengakui Aceh milik Belanda,
sebagai imbalan atas konsesi Belanda mengenai Sarawak / North Borneo (Brunei).

Pada th. 1838/1839 pasukan Amerika Serikat mendarat di Aceh (Kuala Batu)
untuk melindungi kepentingan Amerika Serikat.
Sultan Aceh merasakan bahaya dan mengirim delegasi ke Singapura, di mana mereka
menemui konsul dari Italia dan Amerika Serikat untuk kemungkinan protektorat di th. 1873. Belanda menganggap ini sebagai "Pengkhianatan dari Singapura" dan menyatakan perang.
Usaha Belanda yang pertama untuk menaklukkan Aceh gagal pada tahun 1873;
pada tahun 1874 ibukota Koetaradja diduduki oleh Belanda dan secara resmi
menganeksasi kesultanan. Belanda hanya menguasai daerah sekitar Koetaradja;
sebagian besar wilayah tetap bebas.
Rakyat Aceh terus melawan, menentang perjuangan melawan Belanda sebagai Jihad.
Strategi Belanda menduduki pusat politik telah gagal; perlawanan terus berlanjut.
Perang Aceh kedua th.1874-1880, Perang Aceh ketiga th.1884-1886,
dan Perang Aceh keempat sejak th.1888.
Pada tahun 1882, penduduk Aceh dihitung sebagai 479.419 (catatan: Meyers).
Disarankan oleh Snouck Hurgronje seorang ahli dan juga tentara Belanda,
mengadopsi strategi baru represi yang brutal, di bawah Letnan Van Heutsz.
Pada tahun 1903 Sultan Aceh Panglima Polim menyerah, hanya pada tahun 1908
barulah Belanda mampu mempunyai kendali atas daerah Aceh;
sedangkan pasukan gerilya Aceh tetap melanjutkan perlawanan.

Selama Perang untuk menaklukan Aceh (th.1873-1908) diperkirakan
sekitar 10.000 tentara Belanda tewas dan 100.000 orang Aceh meninggal.
Peta ini sudah berumur lebih dari 100 tahun, karena masih memakai nama Atschin,
nama Aceh baru dipakai pada akhir abad 19.

Bagian belakang: blank / kosong.
Ukuran sedang, ukuran kertas Folio.
Ada sedikit robek kecil, maklum peta yg. sudah tua sekali.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.


Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 021.9471.2076
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI (Titipan Kilat).

Sudah Terjual

5 bh. Label iklan kuno dari jaman Belanda, merk De Marapi, Bandoeng



5 bh. Label iklan kuno dari jaman Belanda, De Marapi, Bandoeng.
Sebuah pabrik F&B (Food and Beverages) di Bandung yang memproduksi
Conserver, Jams, Gebakjes, Delicatessen enz. (Selai, kue-kue, roti dll.)
dengan merk De Marapi.

Merk ini berasal dari nama gunung Merapi, yang pernah meletus dahsyat
pada th. 1929 di masa Nederlandsch Indie (Hindia Belanda).

Bagian belakang: blank / kosong.
Ukuran kecil, kurang lebih sebesar kotak korek api.


Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Harga Rp 50 rb. saja (untuk semuanya 5 bh. label)
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 021.9471.2076
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI (Titipan Kilat).

Senin, 09 November 2009

Buku Ensiklopedia pertama di Indonesia, Lengkap 3 Jilid Hard Cover, Terbitan Van Hoeve Bandung 'Gravenhage, tahun 1954. (SUDAH TERJUAL)


Buku pertama, Entry A - E


Buku kedua, Entry F - M


Buku ketiga, Entry N - Z

Presiden Soekarno cq. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (waktu itu)
Prof. Dr. Bahder Djohan, menilai pentingnya bagi bangsa Indonesia
untuk memiliki Ensiklopedia sendiri yang terbit dalam bahasa Indonesia,
sebagai jati diri bangsa.
Bukan Ensiklopedia sisa dari jaman penjajahan Belanda,
yang juga masih berbahasa Belanda.

Akhirnya dibuatlah sebuah Ensiklopedi dalam bahasa Indonesia,
yang masih berbentuk sederhana dan terbit hanya dalam 3 buku saja.
Walaupun masih jauh lebih sederhana kalau dibandingkan dengan Encyclopaedia Britannica
terbit di Inggris atau Brockhaus Enzyklopadie terbit di Jerman yang pada masa itu,
yang jumlahnya sudah mencapai puluhan buku yang tebal2.


Ini adalah Buku Ensiklopedia pertama di Indonesia,
yang diterbitkan paling pertama, sesudah Indonesia meraih kemerdekaannya.
Lengkap 3 Jilid Hard Cover, yang cukup tebal setiap bukunya.
Terbitan Van Hoeve Bandung 'Gravenhage, tahun 1954.

Keterangan yang terdapat di buku:
- Dalam Bahasa Indonesia

- Disusun menurut abdjad

- 3 djilid
, A-E, F-M, N-Z
- 1600 halaman

- 22.000 kata-pokok

- 900.000 kata

- Kompendium 144 halaman

- 16 peta berwarna

- 96 halaman jang bergambar diluar teks biasa

- 1000 gambar didalam teks


Kondisi buku semuanya bagus.


Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 021.9471.2076 (Esia)
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI atau Posindo.
Sudah Terjual