Poster Kuno dari Jaman Hindia Belanda di Indonesia (Nederlandsch Indie). Potret Seri Baginda Maharadja Ratoe Wilhelmina, jang paling baroe.
Ukuran: 25,5 cm X 19 cm
Bagian belakang: blank
Berasal dari Buku Kuno yang terbit di Batavia, Java.
Ratu Wilhelmina (Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau),
adalah Ratu Belanda sejak 1890 - 1948 dan Ibu Suri sejak 1948 - 1962.
Ia memimpin Belanda selama lebih dari 50 tahun, lebih lama daripada penguasa monarki kerajaan Belanda lainnya.
Masa kekuasannya adalah pada Jaman Hindia Belanda di Indonesia (Nederlandsch Indie) dan menjadi saksi sejarah dari beberapa titik perubahan di Belanda dan sejarah dunia: Perang Dunia I dan Perang Dunia II, Krisis Ekonomi tahun 1933, dan juga kejatuhan Belanda sebagai penguasa kolonial.Ia paling dikenang untuk perannya dalam Perang Dunia II dimana ia membuktikan dirinya sebagai inspirasi besar bagi gerakan perlawanan rakyat Belanda dan sebagai pemimpin utama pemerintahan Belanda di pengasingan.
Ia adalah anak satu-satunya dari Raja Willem III dan istri keduanya,
Ratu Emma dari Waldeck dan Pyrmont.
Masa anak-anaknya ditandai dengan hubungan yang sangat dekat dengan orangtuanya, khususnya dengan sang ayah yang telah berusia 63 tahun
saat Wilhelmina lahir.Karena Raja William sudah memiliki 3 putra dari istri pertama, Ratu Sophie,
saat Wilhelmina dilahirkan, hanya ada peluang kecil baginya untuk mewarisi tahta. Namun, William kehilangan semua putranya (putra terakhir meninggal saat Wilhelmina berusia 6 tahun).Raja Willem III wafat pada tanggal 23 November 1890 dan meskipun Wilhelmina seketika menjadi Ratu Belanda, ibunya, Emma, ditunjuk sebagai wali sampai usia Wilhelmina mencapai 18 tahun.Pada tahun 1901, ia menikah dengan Hendrik, Pangeran dari Mecklenburg-Schwerin. Kelahiran anak satu-satunya, Juliana pada tanggal 30 April 1909,
menjadi obat penawar setelah perkawinan 8 tahun tanpa anak.
Ratu Wilhelmina juga dikenal mahir dalam mengelola bisnis dan investasi,
membuat dia menjadi salah satu wanita terkaya di dunia.
Investasinya merambah ke Amerika Serikat dan sampai ke sumur minyak
di wilayah Hindia Belanda (sekarang Indonesia).
Pada tanggal 4 September 1948, Wilhelmina menyerahkan tampuk kekuasaan kepada anaknya, Putri Juliana.
Ratu Wilhelmina wafat pada tanggal 28 November 1962 dan dimakamkan
di Nieuwe Kerk di kota Delft.
Untuk melihat gambar yang lebih besar/lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
atau Hub. HP. 021.9471.2076 (Esia)
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI (Titipan Kilat).
Sudah Terjual