Coin Perak Wilhelmina 2 1/2 Gulden th.1931,
Coin Silver ukuran besar yang dipergunakan di Indonesia
di jaman Penjajahan Belanda (Nederlandsch Indie).Coin terbuat asli dari Perak/Silver, bisa diketahui dari
denting suara coinnya yang nyaring dan bergaung panjang.
Andai di paku hingga tembus, warnanya tetap putih
sampai ke dasar / bagian dalamnya.
Bisa juga di check dengan Tes air raksa seperti yang biasa di lakukan
oleh toko2 emas sewaktu memeriksa logam mulia (emas dan perak).
Ratu Wilhelmina (Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau),
adalah Ratu Belanda sejak 1890 - 1948 dan Ibu Suri sejak 1948 - 1962.
Ia memimpin Belanda selama lebih dari 50 tahun,
lebih lama daripada penguasa monarki kerajaan Belanda lainnya.
Masa kekuasaannya menjadi saksi beberapa titik perubahan di Belanda
dan sejarah dunia: Perang Dunia I dan Perang Dunia II, Krisis Ekonomi tahun 1933, dan juga kejatuhan Belanda sebagai penguasa kolonial.
Ia paling dikenang untuk perannya dalam Perang Dunia II
dimana ia membuktikan dirinya sebagai inspirasi besar bagi gerakan perlawanan rakyat Belanda dan sebagai pemimpin utama pemerintahan Belanda di pengasingan.
Ia adalah anak satu-satunya dari Raja Willem III dan istri keduanya,
Ratu Emma dari Waldeck dan Pyrmont.
Masa anak-anaknya ditandai dengan hubungan yang sangat dekat dengan orangtuanya, khususnya dengan sang ayah yang telah berusia 63 tahun
saat Wilhelmina lahir.
Karena Raja William sudah memiliki 3 putra dari istri pertama, Ratu Sophie,
saat Wilhelmina dilahirkan, hanya ada peluang kecil baginya untuk mewarisi tahta. Namun, William kehilangan semua putranya (putra terakhir meninggal saat Wilhelmina berusia 6 tahun).
Raja Willem III wafat pada tanggal 23 November 1890 dan meskipun
Wilhelmina seketika menjadi Ratu Belanda, ibunya, Emma,
ditunjuk sebagai wali sampai usia Wilhelmina mencapai 18 tahun.
Pada tahun 1901, ia menikah dengan Hendrik, Pangeran dari Mecklenburg-Schwerin.
Kelahiran anak satu-satunya, Juliana pada tanggal 30 April 1909,
menjadi obat penawar setelah perkawinan 8 tahun tanpa anak.
Ratu Wilhelmina juga dikenal mahir dalam mengelola bisnis dan investasi,
membuat dia menjadi salah satu wanita terkaya di dunia.
Investasinya merambah ke Amerika Serikat dan sampai ke sumur minyak
di wilayah Hindia Belanda (sekarang Indonesia).
Pada tanggal 4 September 1948, Wilhelmina menyerahkan
tampuk kekuasaan kepada anaknya, Putri Juliana.
Ratu Wilhelmina wafat pada tanggal 28 November 1962
dan dimakamkan di Nieuwe Kerk di kota Delft.
Untuk melihat gambar yang lebih besar dan lebih jelas,
click pada masing2 gambar yang akan dilihat.
Untuk pengiriman keluar kota, tambahkan ongkos kirim secukupnya,
sesuai tarif dari TIKI (Titipan Kilat).
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,