Sabtu, 13 Oktober 2012

2 bh. Kartjis Bioscoop / Tiket Theatre jadul akhir th.1960 an & Kartjis Jakarta Fair th.1974

Bioskop Majestic - Kebajoran Baru - Jakarta Selatan

Bioskop Mulia - Kebajoran Baru - Jakarta Selatan

Jakarta Fair th.1974 - masih di area Monas - Gambir

2 bh. Kartjis Bioscoop / Tiket Theatre jadul akhir th.1960 an & 
Kartjis / Tanda Masuk Jakarta Fair th.1974 / H.U.T. DKI Jakarta ke 447.
Untuk kolektor memorabilia film dan tiket bioskop jadul dan tiket jadul lainnya.
Kartjis Bioscoop Jakarta jaman dulu (genuine jadul) cukup langka,
begitu pula kartjis Jakarta Fair jadul (th.1974)

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Harga Rp 100 rb. (untuk semuanya - 3 bh.)

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. HP. 0813.1540.5281
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI atau Posindo.

Selasa, 09 Oktober 2012


Foto ini adalah Gereja Immanuel yang diabadikan awal th.1970 an, adalah salah satu warisan kolonial Belanda di Batavia dengan arsitektur yang khas, berada di seberang Stasiun Gambir, di Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.
Foto tua asli hitam putih ukuran kartu pos, bagian belakang foto: blank / kosong. Saya ada memiliki 20 bh. foto-foto tua seperti ini yang menggambarkan keadaan kota Jakarta pada masa itu. 

Gereja Immanuel dibangun pada tahun 1835 dan proses pembangunannya memakan waktu 4 tahun. Arsitek gereja ini adalah JH Horst, yang merancangnya dengan gaya dan corak klasisisme. Dahulu, Gereja Immanuel bernama Willemskerk, nama ini diberikan untuk menghormati Raja Willem I, Raja Belanda pada periode 1813-1840.  
Di dalam gereja terdapat sebuah orgel pipa raksasa tua buatan Jonathan Batz pada tahun 1843, yang digunakan untuk mengiringi lagu pujian saat kebaktian. Gereja Immanuel  juga menyimpan Kitab Suci (Staatenbijbel), cetakan tahun 1748 oleh N. Goetzee di Belanda.

Bangunan gedung gereja ini sangat indah dan bersejarah. serambi-serambi di bagian utara dan selatan mengikuti bentuk bundar gereja dengan membentuk dua bundaran konsentrik, yang mengelilingi ruang ibadah. Di puncak kubah ada menara bundar yang pendek dihiasi plesteran bunga teratai dengan enam helai daun yang menurut wikipedia merupakan simbol Mesir untuk dewi cahaya.

Karena keindahan gereja ini, tidak sedikit pasangan calon suami istri mengadakan ibadah pernikahan di Gereja Immanuel. Arsitektur gaya roman klasik yang khas Eropa juga membuat gereja ini pernah dijadikan lokasi syuting film Warkop DKI 'IQ Jongkok' untuk membuat tiruan adegan Dono menikah gaya Pangeran Charles di Inggris. 

Gereja ini menyimpan banyak sejarah tentang perkembangan Kota Batavia di masa lampau.         

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. HP. 0813.1540.5281
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim 

untuk biaya TIKI atau Posindo.
Sudah Terjual

2 bh. foto asli gedung Harmonie yang telah dihancurkan th.1985 untuk menjadi bagian dari gedung Sekretariat Negara (Sekneg)

Gedung Harmonie
di lihat dari Jl. Majapahit

Gedung Harmonie (sebelah kiri)
di lihat dari Jl. Gajah Mada

Inilah gedung Harmonie, yang telah dihancurkan tahun 1985 untuk menjadi bagian dari gedung Sekretariat Negara (Sekneg) yang diabadikan awal th.1970 an.
Harmonie Club merupakan salah satu gedung paling menawan dari bangunan2 abad ke-19 di Batavia. Hingga banyak yang menyayangkan kenapa ia harus dibongkar.
2 bh. Foto tua asli hitam putih ukuran kartu pos, bagian belakang foto: blank / kosong.
Saya ada memiliki 20 bh. foto-foto tua seperti ini yang menggambarkan keadaan 
kota Jakarta pada masa itu.

Di Harmonie tempo doeloe, masyarakat Eropa tingkat atas sering berdansa di lantai pualam, diterangi lampu-lampu kristal gemerlapan sambil minum anggur dan kadang2 ada yang ambruk karena teler.
Tidak lupa mereka berbicara soal politik di klub ini bagaimana melanggengkan kekuasaan kolonial Belanda sambil menikmati makanan tengah malam di bawah sinar bulan diteras yang ditanami bunga warna-warni.

Gedung yang terletak dipaling sudut Rijswijk (kini Jl Veteran) pembangunannya dimulai pada masa Gubernur Jenderal Daendels (1808-1811), kemudian dilanjutkan penggantinya letnan gubernur Raffles pada masa Inggris (1811-1815). Raffles sendiri yang meresmikan gedung yang diarsiteki seorang putra Melayu pada 18 Januari 1815 untuk menghormati hari kelahiran Ratu Charlotte, istri Raja Inggris George III. 
Gedung Harmoni yang telah almarhum itu merupakan contoh terbaik bangunan Empire Style di Asia Tenggara.

Diberitakan, pesta peresmian berjalan sangat meriah dengan berbagai atraksi termasuk dansa-dansi yang dimulai pukul 21.00 hingga dini hari diselingi makan larut malam.
Pada saat itu hubungan antara pejabat Inggris dan Belanda dikukuhkan dengan toast berulang-ulang dipelopori Raffles sendiri.

Di sini dalam ruang yang memuat 600 orang terutama para pegawai Belanda sering berakhir dengan perkelahian dan baku hantam khas Belanda. Paling sering karena memperebutkan hareem terutama saat dansa-dansi akibat banyak menenggak minuman haram.
Charles Warter Kinloch warga Inggris yang tamasa ke Batavia (1852) menggambarkan:
”Kehidupan elit Eropa dan Belanda di Batavia penuh glamour.
Wanitanya sering gunakan pettycoat yang bagian bawahnya melebar seperti kurungan ayam. Mereka juga mendatangkan pakaian-pakaian mode terbaru dari Paris, London, dan Amsterdam.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.


Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. HP. 0813.1540.5281
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI atau Posindo. 

Sudah Terjual

Foto tua hitam putih asli gedung kantor pusat KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij)


Foto ini merupakan gedung kantor pusat KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij)
yang diabadikan awal th.1970 an 
Letaknya sekitar kawasan Jl. Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, dekat Stasiun Kereta Gambir, yang kini ditempati oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Foto tua asli hitam putih ukuran kartu pos, bagian belakang foto: blank / kosong.
Saya ada memiliki 20 bh. foto-foto tua seperti ini yang menggambarkan keadaan 
kota Jakarta pada masa itu.

Kantor Pusat KPM
KPM merupakan salah satu perusahaan pelayaran terbesar di dunia di jaman Belanda
(Nederlandsch Indie).
Begitu berjayanya KPM dengan cerobongnya bewarna kuning dan hitam,
pada masa itu boleh dikata tidak ada bisnis pelayaran sebesar KPM.
Perusahaan ini didirikan pada th.1888 dan tiga tahun kemudian (th.1891)
memulai dengan 13 buah kapal uap, dan makin terus berkembang.
                                                                                             
Pada th.1908, KPM membuka pelayaran ekspres Surabaya – Semarang – Batavia,
sebagai bagian dari pelayaran Jawa – Australia.
Pada th.1915, KPM membuka lini pelayaran Belawan Deli – Selat Cina.
Seterusnya dari Belawan Deli ke Rangoon, Burma.
Tahun 1927, KPM mengembangkan sayap usahanya dari Saigon (kini Ho Chin Minh City) ke Maluku secara tetap.

Sejak KPM beroperasi th.1891, armada kapalnya secara rutin berlabuh di 30 pelabuhan
di Indonesia termasuk ke pelabuhan-pelabuhan kecil. Kala itu, tidak ada masalah dalam pelayaran karena armada-armada KPM dapat menyinggahinya.
Ketika itu, KPM memiliki armada sebanyak 136 buah dengan jumlah total 260 ribu gross ton. Mengangkut 1,25 juta penumpang dan 3,5 juta ton barang muatan.
 
KPM mulai beroperasi beberapa saat setelah dimulainya kapal uap dan dibukanya Terusan Suez pada th.1869 yang memperpendek pelayaran samudera dari Eropa ke Asia dan Australia, hingga ikut memodernisasi kota Batavia.
Pada th.1957, perusahaan pelayaran Belanda ini dinasionalisasi menjadi Pelni.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.


Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. HP. 0813.1540.5281
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI atau Posindo. 

Sudah Terjual