Jumat, 31 Agustus 2012

Khusus Kolektor Perangko Langka / Filatelis, Sheet Gandeng Error (Uncut Sheet) - SS Borobudur th,1968

Sheet Gandeng (Uncut Sheet) - SS Borobudur th,1968

Entry di Katalog Perangko Indonesia 2009
Sheet Gandeng (Uncut Sheet) SS 10A - Pair - Rp 500 rb


Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

 Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. HP. 0813.1540.5281
atau e-mail: neneng1971@yahoo.com
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI atau Posindo.
Sudah Terjual

Kamis, 30 Agustus 2012

Booklet Vintage dari 12 Kartupos yang menggambarkan pribumi-pribumi dari Nederlandsch Indie (Indonesia tempo doeloe)

Koninklijk Bataviaasch Genootschap
van Kunsten en Wetenschapen
Batavia
(Ikatan Kesenian dan Ilmu Kerajaan di Batavia)

Atjehers - Aceh

Bagian belakang dari masing-masing 12 bh. Kartupos

Karo Bataks - Batak Karo

Minangkabauers - Minangkabau / Padang

Lampongers - Lampung

Vrouw van Nias - Man van Mentawei
Wanita dari Nias - Pria dari Mentawai

Soendaneezen - Sunda

Javanen (Solo) - Jawa (Solo)

Baliers - Bali

Dajaks - Dayak

Dajaks - Dayak

Man van Sangihe - Vrouw van Menado 
Pria dari Sangihe - Wanita dari Menado

Makassaren - Makassar / Ujung Pandang

Bagian belakang 
Cetakan: De Unie
Batavia C. 
Batavia Centrum atau Jakarta Pusat di masa kini.

Booklet Vintage dari 12 bh. Kartupos yang menggambarkan pribumi-pribumi dari Nederlandsch Indie (Indonesia tempo doeloe)
Semua kartupos masih sepenuhnya melekat dalam booklet ini. 
Kondisi sangat baik, hampir seperti NOS (New Old Stock)
Booklet kuno ini diterbitkan oleh  Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen atau "Ikatan Kesenian dan Ilmu Kerajaan di Batavia".
Sebuah memorabilia dari Museum pada jaman Belanda yang langka, dalam kondisi sangat bagus. 

Di dirikan di Batavia pada tahun 1778 oleh Gubernur-Jendral Reinier de Klerk. Semenjak tahun 1910 lembaga ini dikenal dengan nama Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen ("Ikatan Kesenian dan Ilmu Kerajaan di Batavia") adalah sebuah lembaga kebudayaan.
Lembaga ini adalah pelopor Museum Gajah dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang sekarang kedua-duanya berada di Jakarta.

Sumber: Wikipedia

Gedung Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen saat ini

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. HP. 0813.1540.5281
atau e-mail: neneng1971@yahoo.com
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI atau Posindo.
Sudah Terjual

Senin, 13 Agustus 2012

7 bh. gambar Komik, salah satu yang paling awal di dunia, th.1815 oleh Rudolph Ackermann

Gambar keseluruhan

 Keterangan dan tahun cetak 1815
pada bagian bawah gambar (diperbesar)

Gambar keseluruhan

 Keterangan dan tahun cetak 1815
pada bagian bawah gambar (diperbesar)

Gambar keseluruhan


 Keterangan dan tahun cetak 1814
pada bagian bawah gambar (diperbesar)








7 bh. Jenis gambar-gambar Komik yang mungkin salah satu pertama di dunia, 
th.1815 oleh Rudolph Ackermann
Bagian belakang: blank / kosong
Ukuran rata-rata: 24 cm x 17 cm
Terdapat tahun pembuatan pada setiap gambar (pada bagian bawah), yang diperbesar agar mudah di lihat.
Bagi kolektor komik, komik terbitan th.1950an atau tahun 1930an, adalah komik yang tua. Kalau  komiknya di ciptakan th.1815, mungkin  menjadi salah satu komik paling awal di dunia. 

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. HP. 0813.1540.5281 
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI atau Posindo.
Sudah Terjual

Intermezzo: bubaran bioskop Metropole pada tahun 1951.

Bubaran bioskop Metropole pada tahun 1951.

Nona-nona saat itu punya gebetan sinyo Belande
Berasal dari buku tua, kumpulan foto The Ministry of Information (Kementerian Penerangan) pada waktu dipimpin oleh Menteri Penerangan Roeslan Abdoelgani, berjudul:
Indonesia: Country, People Transition and Future yang dipublikasikan th.1951

 
 Bioskop Metropole pada th.1955

Bioskop Metropole
adalah sebuah gedung bioskop bersejarah yang dibangun pada tahun 1932 dengan nama Bioscoop Metropool, sesuai dengan ejaan bahasa Belanda pada waktu itu.
Bioskop yang terletak di sudut Jalan Pegangsaan dan Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat dan berkapasitas 1.700 penonton ini adalah salah satu bioskop terbesar dan tertua di Jakarta yang masih bertahan hingga sekarang.
Pada th.1951, gedung dan lahan seluas 11.623m² ini dimiliki oleh PT Bioskop Metropole.

Pada th.1960, Presiden Soekarno memerintahkan penggantian semua nama yang berbau asing, karena itu Bioskop Metropool pun berganti nama menjadi Bioskop Megaria.
Pada 1989 gedung bioskop ini disewakan oleh PT Bioskop Metropole kepada jaringan 21 Cineplex, yang mengubah rancangan dalam gedung itu sehingga menjadi 6 bioskop mini dengan kapasitas tempat duduk sektiar 50 kursi setiap ruangannya.
Namanya pun berubah menjadi Megaria 21.

Warga Jakarta yang senang ke bioskop di tahun 1950-an sampai awal 1980-an, pasti mengenal nama Bioskop Megaria. Gedung tempat pementasan film yang terletak di perempatan antara Jalan Cikini Raya, Jalan Diponegoro, dan Jalan Pegangsaan Timur,
Jakarta Pusat, memang merupakan salah satu bioskop yang telah berusia cukup tua di Jakarta.

Bioskop yang pernah juga dinamakan Metropole itu bahkan sempat menjadi salah satu bioskop terbaik di tahun 1960-an sampai 1970-an. 
Pencinta film berbondong-bondong antre untuk membeli tiket dan menonton film di Bioskop Megaria. Namun cerita manis itu, kini tinggal kenangan. 
Saat ini justru terdengar,  gedung dan tanah bioskop itu sedang ditawarkan untuk dijual.

Selasa, 07 Agustus 2012

Mikroskop Antik th.1800 an akhir buatan Jerman - Leitz Wetzlar










Buatan Jerman - Leitz Wetzlar

Mikroskop Antik th.1800 an akhir buatan Jerman - Leitz Wetzlar.
Dengan kotak kayu penyimpanan dan lensa cadangan.
Lumayan berat, karena terbuat dari bahan logam kuningan.

Untuk referensi mengenai mikroskop antik,
silahkan lihat pada link dibawah ini:
http://www.antique-microscopes.com/

 Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. HP. 021.9471.2076
atau e-mail: neneng1971@yahoo.com
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI atau Posindo.
Sudah Terjual

Minggu, 05 Agustus 2012

Autobiografi Soeharto: "Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya", plus foto asli th.1982 ukuran besar

 Buku dengan sampul jacket Hard Cover

 
 Buku - tanpa sampul jacket

 Plus Foto Asli th.1982, ukuran besar: 20 cm x 26 cm
Kurang lebih se-ukuran kertas A4

Tulisan di bagian belakang foto:
Soeharto di Jl. Cendana, Jakarta
Tgl. 3 Juni 1982

Autobiografi Soeharto: "Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya"
Inilah buku tentang Soeharto yang dulu sangat dicari orang,
ketika meninggalnya mantan Presiden Soeharto di th.2008.
Saat ini, ketika akan diberikan gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto,
buku ini di cari-cari orang lagi.

Jika ingin menyelami Soeharto, maka otobiografi Soeharto:
"Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya" adalah media yang tepat.
Di buku yang dirilis 1989 inilah Soeharto bicara banyak hal,
termasuk Surat Perintah 11 Maret (Supersemar).
Selama ini, banyak kalangan menuduh Supersemar adalah alat Soeharto
untuk naik ke pentas kekuasaan.

Dalam otobiografinya, Soeharto yang langsung membubarkan PKI
begitu mendapatkan Supersemar dari Presiden Soekarno, menjawab tuduhan itu
di halaman 173:
"Memang setelah saya umumkan tentang adanya "Supersemar" itu, dipersoalkan orang,
apakah surat perintah itu hanya satu "instruksi" Presiden kepada saya,
ataukah satu "pemindahan kekuasan eksekutif yang terbatas?"
Menurut saya, perintah itu dikeluarkan di saat negara dalam keadaan gawat
di mana integritas Presiden, ABRI dan rakyat sedang berada dalam bahaya, s
edangkan keamanan, ketertiban dan pemerintahan berada dalam keadaan berantakan.
Seperti saya nyatakan di depan Radio dan TVRI di pertengahan Juni 1966,
saya tidak akan sering menggunakan Surat Perintah 11 Maret tersebut,
lebih-lebih kalau surat perintah itu belum diperlukan.
Mata pedang akan menjadi tumpul bila selalu digunakan.

Sebagai perbandingan saya kemukakan, segerombolan monyet yang menyerang
ladang jagung si Polan dapat diusir hanya dengan tepukan tangan penjaganya.
Oleh karena itu, tidaklah baik memobilisasi satu kompi kendaraan berlapis baja
cuma untuk mengusir segerombolan kera.
Lima tahun kemudian, untuk pertama kalinya saya jelaskan latar belakang dan sejarah
lahirnya "Supersemar" itu, karena rakyat Indonesia memang berhak mengetahuinya.
"Supersemar" merupakan bagian sejarah yang sangat penting untuk meluruskan
kembali perjuangan bangsa dalam mempertahankan cita-cita kemerdekaan
dan memberi isi pada kemerdekaan.

Berkenaan dengan ini, beberapa kali saya telah menolak prakarsa untuk memperingati
hari lahirnya "Supersemar" secara besar-besaran. Ini untuk menghindarkan timbulnya mitos terhadap peristiwa itu atau terhadap diri saya sendiri.
Saya tidak pernah menganggap "Supersemar" itu sebagai tujuan untuk memperoleh kekuasaan. Surat Perintah 11 Maret itu juga bukan merupakan alat untuk mengadakan
coup secara terselubung. "Supersemar" itu adalah awal perjuangan Orde Baru.

Buku lumayan tebal: 599 halaman
dengan banyak Foto2 didalam
Cetakan: th. 1989
Kondisi buku: Sangat bagus.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian,
pengiriman barang, cara pembayaran dll.
silahkan hub. 0813.1540.5281
atau e-mail: neneng1971@yahoo.com
Sudah Terjual