Kamis, 25 Februari 2010

Peta kuno th.1919 / 1920 Motor Road Medan – Padang. Ukuran: panjang 62 cm x lebar 21 cm (SUDAH TERJUAL)

 
 

  

  

  

Peta kuno dari jaman penjajahan Belanda, th.1919 / 1920  
Peta Motor Road, Medan – Padang
Ukuran besar: panjang 62 cm x lebar 21 cm
Bagian belakang:  blank / kosong
Kondisi: baik dan bagus untuk sebuah Peta yang sudah berumur mendekati 1 abad,
               dalam beberapa lipatan, seperti aslinya dari jaman dulu.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau hub. HP. 021.9471.2076
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI atau Posindo. 
Sudah Terjual

Sabtu, 20 Februari 2010

"Pertjikan Revolusi" oleh Pramudya Ananta Toer, buku kuno terbitan th.1957 (SUDAH TERJUAL)

 

  

  

  

  



Cerita-cerita singkat yang ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer di Masa Revolusi (1945-1949)
dan dikumpulkan dalam sebuah buku berjudul "Pertjikan Revolusi",
Buku-buku Pramoedya Ananta Toer banyak yang dicetak ulang sebagai edisi baru pada saat ini, tetapi buku-buku versi jadul (versi aslinya) sudah sangat langka,
terutama karena pembredelan dan pemusnahan karena tuduhan Komunis (Lekra) di masa awal Orde Baru.

Pramoedya Ananta Toer

Pramoedya Ananta Toer, seorang pengarang yang pantas menjadi calon pemenang Nobel. Ia telah menghasilkan belasan buku baik kumpulan cerpen maupun novel.
Kenyang dengan berbagai pengalaman berupa perampasan hak dan kebebasan.
Pujangga besar itu,banyak menghabiskan hidupnya di balik terali penjara,
baik pada zaman revolusi kemerdekaan,
zaman pemerintahan Soekarno, maupun era pemerintahan Soeharto.

Di zaman revolusi kemerdekaan, ia dipenjara di Bukit Duri Jakarta (1947-1949),
dijebloskan lagi ke penjara di zaman pemerintahan Soekarno karena buku Hoakiau di Indonesia, yang menentang peraturan yang mendiskriminasi keturunan Tionghoa.
Setelah pecah G30S/PKI, Pramoedya yang anggota Lembaga Kebudayaan Rakyat (LEKRA), onderbouw Partai Komunis Indonesia (PKI), ditangkap dan dibuang ke Pulau Buru sampai tahun 1979.

Setelah bebas, Pramoedya dijadikan tahanan rumah dan masih menjalani wajib lapor setiap minggu di instansi militer.
Buku-bukunya juga banyak yang dilarang beredar terutama di era Soeharto.

Sastrawan yang oleh dunia internasional, sebagaimana ditulis Los Angeles Times,
sering dijuluki Albert Camus Indonesia itu termasuk dalam 100 pengarang dunia
yang karyanya harus dibaca sejajar dengan John Steinbejk, Graham Greene dan Bertolt Berecht. Profil Pram juga pernah ditulis di New Yorker, The New York Time dan banyak publikasi dunia lainnya.
Karya-karyanya juga sudah diterjemahkan dalam lebih dari 36 bahasa asing termasuk bahasa Yunani, Tagalok dan Mahalayam.
(dari: berbagai sumber)

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 021.9471.2076
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI atau Posindo
Sudah Terjual

Rabu, 17 Februari 2010

Satu Album - 20 bh. Kartupos kuno bergambar RPPC (Real Photo Picture Postcard) dari Taj Mahal di Agra, India.


Taj Mahal

Taj Mahal

Makam Mumtaz Mahal 

 
Mumtaz Mahal dan Shah Jahan

 






Satu Album berisi 20 bh. Kartupos kuno bergambar RPPC (Real Photo Picture Postcard)   
dari salah satu keajaiban dunia Taj Mahal di Agra, India.
Koleksi kartupos kuno ini masih menjadi satu dalam booklet, 
sebanyak 20 bh. yang belum dipecah-pecah (belum dipergunakan).                 
 Kondisi masih sangat bagus (lihat beberapa contoh gambar diatas) .
Koleksi kartupos kuno yang masih satu serie lengkap di dalam booklet    
adalah barang yang dicari oleh kolektor Filateli.

Taj Mahal adalah sebuah monumen yang terletak diAgra, India. 
Dibangun atas keinginan Kaisar Mughal, Shah Jahan sebagai sebuah musoleum 
untuk istri Persianya, Arjumand Banu Begum, juga dikenal sebagai Mumtaz Mahal. 

Pembangunannya menghabiskan waktu 23 tahun (1630-1653) 
dan merupakan sebuah adi karya dari arsitektur Mughal. 
Shah Jahan, kaisar dari kekaisaran Mughal memiliki kekayaan yang besar 
selama masa kejayaannya. 

Pada th. 1631 istri keduanya wafat sewaktu melahirkan.
Shah Jahan memerintahkan Ustad Ahmad membuat bangunan ini. 
Ustad Ahmad mengumpulkan 20.000 orang pekerja yang terdiri dari 
tukang batu, tukang emas, dan pengukir yang termasyhur dari seluruh dunia.

Dengan kubah dan menara yang buat dari marmer putih, serta seni mozaik yang indah, 
Taj Mahal merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban di dunia.
Sebanyak 43 jenis batu permata, termasuk Berlian, Jade, Kristal, 
Topaz dan Nilam telah digunakan untuk memperindah Taj Mahal. 

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI atau Posindo.
Sudah Terjual

Jumat, 12 Februari 2010

Dokumen Resmi th.1958 dengan Tanda Tangan Jenderal A.H. Nasution ketika menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD)

 

  
Bagian atas 

Bagian bawah
 
Tanda Tangan 

 
Foto kuno asli Jend. A.H. Nasution ukuran besar

Dokumen Resmi th.1958 dengan Tanda Tangan Jend. A.H. Nasution
ketika menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Juga termasuk Foto kuno asli ukuran besar, dicetak pada kertas foto jadul 
yang tebal seperti kertas karton.
Ukuran Foto: 24 cm x 18 cm (kurang lebih ukuran 8R)

Jenderal Besar A.H. Nasution
Gaya hidup bersahaja dibawa Jenderal Besar A.H. Nasution sampai akhir hayatnya, 
6 September 2000. Ia tak mewariskan kekayaan materi pada keluarganya, 
kecuali kekayaan pengalaman perjuangan dan idealisme. 
Rumahnya di Jalan Teuku Umar, Jakarta, tetap tampak kusam, tak pernah direnovasi. 
Namun Tuhan memberkatinya umur panjang, 82 tahun.

Pria Tapanuli ini lebih menjadi seorang jenderal idealis yang taat beribadat. 
Ia tak pernah tergiur terjun ke bisnis yang bisa memberinya kekayaan materi. 
Kalau ada jenderal yang mengalami kesulitan air bersih sehari-hari di rumahnya, 
Pak Nas orangnya. Tangan-tangan terselubung memutus aliran air PAM ke rumahnya, 
tak lama setelah Pak Nas pensiun dari militer. 
Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, keluarga Pak Nas terpaksa membuat sumur di belakang rumah. Sumur itu masih ada sampai sekarang.

Memang tragis. Pak Nas pernah bertahun-tahun dikucilkan dan dianggap sebagai 
musuh politik pemerintah Orba. Padahal Pak Nas sendiri menjadi tonggak lahirnya Orba. Ia sendiri hampir jadi korban pasukan pemberontak yang dipimpin Kolonel Latief. Pak Nas-lah yang memimpin sidang istimewa MPRS yang memberhentikan Bung Karno dari jabatan presiden, tahun 1967.

Pak Nas, di usia tuanya, dua kali meneteskan air mata. 
Pertama, ketika melepas jenazah tujuh Pahlawan Revolusi awal Oktober 1965. 
Kedua, ketika menerima pengurus pimpinan KNPI yang datang ke rumahnya 
berkenaan dengan penulisan buku: Bunga Rampai TNI, Antara Hujatan dan Harapan.

Apakah yang membuatnya meneteskan air mata? 
Sebagai penggagas Dwi Fungsi ABRI, Pak Nas ikut merasa bersalah, konsepnya dihujat karena peran ganda militer selama Orba yang sangat represif dan eksesif. 
Peran tentara menyimpang dari konsep dasar, lebih menjadi pembela penguasa ketimbang rakyat.

Pak Nas memang salah seorang penandatangan Petisi 50, musuh nomor wahid penguasa Orba. Namun sebagai penebus dosa, Presiden Soeharto, selain untuk dirinya sendiri, memberi gelar Jenderal Besar kepada Pak Nas menjelang akhir hayatnya. Meski pernah “dimusuhi” penguasa Orba, Pak Nas tidak menyangkal peran Pak Harto memimpin pasukan Wehrkreise melancarkan Serangan Umum ke Yogyakarta, 1 Maret 1949.

Pak Nas dikenal sebagai peletak dasar perang gerilyamelawan kolonialisme Belanda. Tentang berbagai gagasan dan konsep perang gerilyanya, Pak Nas menulis sebuah buku fenomenal, Strategy of Guerrilla Warfare.

Buku ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa asing, jadi buku wajib akademi militer di sejumlah negara, termasuk sekolah elite bagi militer dunia, West Point Amerika Serikat (AS). Dan, Pak Nas tak pernah mengelak sebagai konseptor Dwi Fungsi ABRI yang dikutuk di era reformasi. Soalnya, praktik Dwi Fungsi ABRI menyimpang jauh dari konsep dasar.

Jenderal Besar Nasution menghembuskan nafas terakhir di RS Gatot Subroto, 
pukul 07.30 WIB (9/9-2000), pada bulan yang sama ia masuk daftar PKI untuk dibunuh. 
Ia nyaris tewas bersama mendiang putrinya, Ade Irma, ketika pemberontakan PKI (G-30-S) meletus kembali tahun 1965. Tahun 1948, Pak Nas memimpin pasukan Siliwangi yang menumpas pemberontakan PKI di Madiun.

Usai tugas memimpin MPRS tahun 1972, jenderal besar yang pernah 13 tahun 
duduk di posisi kunci TNI ini, tersisih dari panggung kekuasaan. 
Ia lalu menyibukkan diri menulis memoar. Sampai pertengahan 1986, lima dari tujuh jilid memoar perjuangan Pak Nas telah beredar. Kelima memoarnya, Kenangan Masa Muda, Kenangan Masa Gerilya, Memenuhi Panggilan Tugas, Masa Pancaroba, dan Masa Orla. 
Dua lagi memoarya, Masa Kebangkitan Orba dan Masa Purnawirawan, 
sedang dalam persiapan. Masih ada beberapa bukunya yang terbit sebelumnya, 
seperti Pokok-Pokok Gerilya, TNI (dua jilid), dan Sekitar Perang Kemerdekaan (11 jilid).

Pengagum Bung Karno di masa muda, setelah masuk di jajaran TNI, 
Pak Nas acapkali akur dan tidak akur dengan presiden pertama itu. 
Pak Nas menganggap Bung Karno campur tangan dan memihak ketika terjadi pergolakan di internal Angkatan Darat tahun 1952. 
Ia berada di balik ''Peristiwa 17 Oktober'', yang menuntut pembubaran DPRS 
dan pembentukan DPR baru. Bung Karno memberhentikannya sebagai KSAD.

Bung Karno akur lagi dengan Pak Nas, lantas mengangkatnya kembali sebagai KSAD 
tahun 1955. Ia diangkat setelah meletusnya pemberontakan PRRI/Permesta. 
Pak Nas dipercaya Bung Karno sebagai co-formatur pembentukan Kabinet Karya 
dan Kabinet Kerja. Keduanya tidak akur lagi usai pembebasan Irian Barat 
lantaran sikap politik Bung Karno yang memberi angin kepada PKI.

Namun, dalam situasi seperti itu Pak Nas tetap berusaha jujur kepada sejarah 
dan hati nuraninya. Bung Karno tetap diakuinya sebagai pemimpin besar. 
Suatu hari tahun 1960, Pak Nas menjawab pertanyaan seorang wartawan Amerika, 
''Bung Karno sudah dalam penjara untuk kemerdekaan Indonesia, 
sebelum saya faham perjuangan kemerdekaan.'' 
Sumber: http://www.tokohindonesia.com

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau 0813.1540.5281
Sudah Terjual

Kamis, 11 Februari 2010

Peta Kuno Celebes (Sulawesi) dan kota Makasar pada Jaman Belanda, ukuran lumayan besar: panjang 47 cm x lebar 30 cm - (SUDAH TERJUAL)

 
 Bagian atas Peta
  
 Bagian bawah Peta
  
Minahasa (Manado) Jaman Dulu
  
Makassar (Ujung Pandang) Jaman Dulu
 
Cap yang terdapat di bagian belakang Peta

Peta Kuno Celebes (Sulawesi) dan kota Makasar pada Jaman Belanda.
Ukuran lumayan besar: panjang 47 cm x lebar 30 cm. 
Bagian belakang: blank / kosong.
Kondisi bagus, walaupun Peta yang sudah kuno / antik (lihat gambar).
Terdapat cap CHR. M.S. Batavia di bagian belakang Peta, 
mungkin cap dari perusahaan pembuat Peta ini.

Tidak terdapat tahun, diperkirakan dibuat pada tahun 1920an - 1930an,
di jaman penjajahan Belanda / Nederlandsch Indie..

Ukurannya terlalu besar untuk dapat diambil gambarnya sekaligus oleh mesin scan.
Untuk melihat gambar secara keseluruhan,
sambungkan saja gambar atas dan gambar bawah.

Jika ingin melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
silahkan click pada gambar yang akan dilihat.


Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 021.9471.2076
Pengiriman ke luar kota, tambahkan sedikit ongkos kirim
untuk biaya TIKI atau Posindo.
Sudah Terjual

Rabu, 10 Februari 2010

Buku kuno tentang sulap yang langka, Rahasia dari pesulap2 terkenal di jaman dulu seperti Houdini, Cagliostro, Howard Thurston, Harry Kellar dll.

 

 


 

 

 

  

  

  

 

 


 

  

  

  

  

  


Buku kuno tentang Rahasia Sulap,
Terdapat lebih dari 100 rahasia sulap yang yang dijelaskan secara terperinci
dengan gambar2 pada setiap halamannya, lengkap dengan bocoran rahasia2nya.
(seperti terihat pada beberapa contoh pada gambar diatas, total ada lebih dari 100).

Rahasia dari pesulap2 terkenal di jaman dulu seperti
Houdini, Cagliostro, Howard Thurston, Harry Kellar, Hermann Akbar dll.
Buku kuno tentang sulap yang langka.

Tebal: 143 halaman
Kondisi buku masih sangat bagus untuk ukuran buku kuno,
halaman lengkap, jilid utuh.
Tidak terdapat tahun penerbitan,  melihat dari isi dan ejaan
dan gaya bahasanya, kurang lebih akhir th.1950an atau awal th.1960an.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan Hub. e-mail: neneng1971@yahoo.com
atau Hub. HP. 0813.1540.5281
Sudah Terjual